Keripik Bucin Bikin Baper Milenial, Modal Rp200 Ribu Gaet Untung Jutaan!

Akurat.co – Ada yang tahu atau pernah mendengar Keripik Bucin? Yap Keripik Bucin merupakan salah satu makanan ringan yang paling diminati oleh para Milenial saat ini. 

Hadir dengan 4 varian rasa yaitu Jadian (Manis), Jomblo (Pedas Manis), Mantan (Pedas) hingga kepada varian rasa Pelakor (Pedas Banget). 

Mau tau enggak siapa dibalik Produk hits Keripik Bucin ini. Kenalkan Zulham Mahardiansyah, dirinya merupakan pencipta brand unik tersebut loh. Berawal dari September tahun lalu, hingga saat ini pun penjualan Keripik Bucin kian melonjak. 

“Awal saya mendirikan bisnis keripik ini sih terbilang baru ya, kira-kira di bulan September lalu lah saya dirikan Keripik Bucin,” ucapnya ketika penulis hubungi, Rabu (5/8/2020).

Menurutnya nama Keripik Bucin terinsipirasi dari anak-anak Karang Taruna yang masih SMA hingga masuk kuliah. Terlebih kata-kata Bucin yang kadung gandrung dan viral di kalangan Milenial.

Adapun ngomong soal modal, awalnya hanya sekitar Rp200 ribuan dengan mengandalkan proses produksi manual mulai dari proses pemotongan singkong hingga pengemasannya.

“Namun karena jaman semakin berkembang terus permintaan pun juga semakin banyak kita lama-lama kewalahan nih. Kita upgradelah Produk kita pakai mesin dari ngiris-ngiris singkongnya hingga pengemasannya,” imbuhnya.

Sementara itu dengan menyasar anak-Anak Sekolah maupun para kaum Milenial, sejauh ini Zulham mengakui pihaknya dapat menjual sekitar 50 Produk dalam sehari.

“Untuk satu produknya kita jual dengan harga Rp5.000 saja, nah jika dikalikan sehari itu kita bisa mendapatkan sekitar Rp250 ribuan/harinya. Kalau perbulannya sekitar Rp7,5 juta sampai Rp8 jutaan lah,” paparnya.

Namun karena saat ini tengah merajalela virus Corona membuat penjualan Keripik Bucin turut menurun. Disisi lain, Zulham pun turut menggandeng para anak Karang Taruna untuk bergerak mulai melakukan produksi dan menjual barang-barang kebutuhan rumah tangga juga mulai dari sabun cuci piring, sabun cuci baju hingga menjual parfum juga loh. 

“Ya di sini kita menerapkan Social Entrepreneurship lah, agar nanti kedepannya kita bisa cetak pengusaha-pengusaha baru,” pungkasnya.

Exit mobile version