wargabicara.com
  • Beranda
  • Para Ahli
  • Berita Daerah
  • Pelayanan Publik
  • Keluhan Warga
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Para Ahli
  • Berita Daerah
  • Pelayanan Publik
  • Keluhan Warga
No Result
View All Result
wargabicara.com
No Result
View All Result
Home Suara Warga

5 Fakta unik bendera pusaka Republik Indonesia, dijahit dengan air mata

admin wargabicara by admin wargabicara
13 Agustus 2020
in Suara Warga
0
5 Fakta unik bendera pusaka Republik Indonesia, dijahit dengan air mata
0
SHARES
19
VIEWS

Hops.id – Tak hanya bernilai sejarah tinggi tentang simbol perjuangan bangsa Indonesia, Bendera Pusaka Republik Indonesia juga mempunyai sejumlah fakta unik.

Bendera pusaka merupakan sebuah sebutan untuk bendera bewarna merah putih milik Republik Indonesia saat pertama kali. Disebut pusaka lantaran bendera ini dinilai sakral dan memiliki nilai sejarah tinggi.

Bendera pusaka lahir dari tangan seorang istri Presiden pertama RI, yakni Ibu Fatmawati. Ia menjahit langsung bendera tersebut dengan menyambung dua kain berwarna merah dan putih.

Tak hanya itu, bendera pusaka juga menjadi bendera pertama yang dikibarkan ketika Indonesia baru merdeka. Setelah pembacaan teks proklamasi oleh Soekarno, bendera ini dikibarkan dalam upacara 17 Agustus 1945.

Di balik berharganya bendera pertama yang dikibarkan oleh bangsa Indonesia setelah merdeka ini, ternyata terdapat fakta-fakta unik terkait kehadiran bendera pusaka.

Yuk simak, berikut 5 fakta unik bendera pusaka RI:

Fatmawati menjahit diiringi isak tangis

Berdasarkan laporan dari berbagai sumber, salah satu putri Fatmawati, yakni Sukmawati Soekarnoputri menjelaskan bahwa, saat itu ibunya menjahit bendera merah putih diiringi isak tangis lantaran ia tak percaya Indonesia akan segera merdeka.

Fatmawati sendiri menjadi pendamping Soekarno sejak lama, dan tentunya mengetahui bagaimana perjuangan suaminya dalam memperjuangkan kemerdekaan. Wajar jika saat itu, ia tak percaya Indonesia akan memiliki bendera sendiri dan menjadi sebuah negara yang berdaulat.

Diinstruksikan langsung oleh Soekarno

Putri keempat Soekarno ini tak mengetahui lebih lanjut terkait berapa lama waktu yang dibutuhkan Fatmawati dalam menjahit bendera pusaka tersebut. Sukmawati mengisahkan, ketika itu Fatmawati sedang mengandung adik laki-lakinya, Guntur Soekarnoputra.

“Bung Karno itu memberikan mandat kepada Ibu Fatmawati untuk menjahitkan bendera persiapan kemerdekaan,” ujarnya.

Seperti yang dikisahkan dalam Buku Catatan Kecil Bersama Bung Karno, volume 1, yang terbit 1978. Fatmawati yang tengah hamil dengan usia kandungan sembilan bulan itu menjahit sebuah bendera merah putih yang kelak akan digunakan untuk menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Disimpan di Istana Negara

Enggak sembarang orang bisa lihat bendera ini secara langsung lho, guys. Lantaran bendera pusaka disimpan di Istana Negara.

Diketahui, pada tahun 1968, bendera yang digunakan dalam upacara kemerdekaan di Istana bukan lagi bendera pusaka asli buatan Fatmawati, melainkan hanya berupa bendera duplikat.

Penggantian bendera ini bukan tanpa sebab, namun dikarenakan bendera pusaka asli sudah lapuk dan sangat rawan robek maupun rusak. Oleh sebab itu pemerintah lebih memilih untuk menyimpannya daripada memaksakan untuk mengibarkannya.

Kini, bendera duplikat pun sudah mengalami pergantian sebanyak tiga kali. Bendera duplikat pertama digunakan tahun 1969, lalu di tahun 1984 bendera duplikat pertama diganti dengan yang baru karena sudah kusam. Terakhir, 31 tahun kemudian, tepatnya di tahun 2015, bendera duplikat mengalami pergantian kembali.

Pernah dipotong jadi dua bagian

Setahun usai pembacaan proklamasi yang artinya Republik Indonesia masih berusia satu tahun, bendera pusaka pernah diungsikan ke Yogyakarta. Bendera sakral itu, dibawa dan dimasukkan Soekarno ke dalam sebuah koper.

Kala itu, bendera pusaka sengaja dibawa dengan tujuan untuk mengibarkan bendera merah putih di halaman Istana Gedung Agung Yogyakarta. Di tahun 17 Agustus 1946 itu, Ibu Kota RI sedang dipindahkan dari Jakarta ke Yogyakarta.

Tak lama berselang pada 1948, ketika Agresi Militer Belanda kedua terjadi, Soekarno memerintahkan ajudannya bernama Husein Mutahar untuk membawa bendera pusaka ke Jakarta.

Agar tak terendus oleh tentara Belanda, Mutahar memisahkan kedua warna bendera pusaka tersebut. Masing-masing potongan ditempatkan di dasar sebuah tas, lalu ditumpuk dengan berbagai barang bawaannya.

Kain bendera pusaka berasal dari perwira Jepang

Berdasarkan Buku Catatan Kecil Bersama Bung Karno (1978), Fatmawati mengenang asal kain bendera yang dijahitnya. Ia mengaku mendapatkan kain tersebut dari seorang perwira Jepang.

Kala itu, tepatnya Oktober 1944, ketika ia mengandung Guntur Soekarnoputra dan kandungannya berusia sembilan bulan, datanglah seorang perwira Jepang membawa kain dua blok. Perwira tersebut adalah seorang pemuda bernama Chairul Basri yang diperolehnya dari Hitoshi Shimizu, kepala Sendenbu (Departemen Propaganda).

admin wargabicara

admin wargabicara

Related Posts

Polri Raih Predikat Informatif Tertinggi Monev KIP 2025
Suara Warga

Polri Terima Penghargaan Tertinggi KIP 2025 atas Keterbukaan Informasi Publik

15 Desember 2025
Alumni Akpol 98 Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumbar, Sumut, dan Aceh.
Suara Warga

Alumni Akpol 1998 Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Bencana di Sumbar, Sumut, dan Aceh

14 Desember 2025
Kakorlantas Tinjau Jalur Puncak Pastikan Kesiapan Operasi Lilin Natal 2025
Suara Warga

Kakorlantas Tinjau Jalur Puncak Pastikan Kesiapan Operasi Lilin Natal 2025

11 Desember 2025
Next Post
Kemenparekraf Promosikan Wisata Budaya Yogyakarta ke Pasar Jerman

Kemenparekraf Promosikan Wisata Budaya Yogyakarta ke Pasar Jerman

Ketua DPR Sebut Rakyat Tuntut Percepatan Pemulihan Ekonomi

Ketua DPR Sebut Rakyat Tuntut Percepatan Pemulihan Ekonomi

Ini Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Pada 2021

Ini Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Pada 2021

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Login
Notify of
guest

guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Recommended

Menteri Agama Dukung Penuh Langkah Polri dalam Kasus Bahar bin Smith

4 tahun ago
Survei SMRC: Mayoritas Warga Keberatan Biayai Belajar Online

Rumah Tempat Lahir Bung Karno Jadi Wisata Edukasi, DPRD Mendukung

5 tahun ago
Israel Dilanda Kebakaran

Israel Dilanda Kebakaran Terbesar dalam Satu Dekade, Ribuan Warga Dievakuasi

8 bulan ago
Dukung PPKM level 2, Polres Banjarnegara Gelar Operasi Yustisi

Dukung PPKM level 2, Polres Banjarnegara Gelar Operasi Yustisi

4 tahun ago

Categories

  • Bansos
  • Beranda
  • Berita Daerah
  • Berita Daerah
  • Culture
  • Hot News
  • Humas.polri.go.id
  • jaga negeri
  • Kamtibmas
  • Keluhan Warga
  • Narasi Ahli
  • Para Ahli
  • Pelayanan Publik
  • Sports
  • Suara Warga
  • Travel
  • Trending no.1 Media Sosial.

Topics

APIC Arus Mudik Bansos Berita Berita Jawa Tengah Berita Terkini Bisnis DIVHUMAS DKI Jakarta DPR Ekonomi Gaza Health Info Indonesia Internasional Islam Israel Jawa Barat Jawa Tengah - DIY Jokowi Kakorlantas Kakorlantas Polri Keluhan Warga Korlantas Korlantas Polri KPK Mal Pelayanan Publik Megapolitan MPP Nataru News Pelayanan Publik Pemerintah pemprov dki Peristiwa Polisi Polri Prabowo Subianto Presiden Prabowo Subianto SILANCAR SPMB Suara Warga Sumatera Timnas Indonesia TNI
No Result
View All Result

Highlights

Tindak Lanjut Instruksi Kapolri: Kakorlantas Cek Langsung Titik Rawan Kemacetan dari Surabaya ke Banyuwangi

Polantas Menyapa: Kakorlantas Tegaskan Silaturahmi Polri-Ojol Kunci Jaga Kamtibmas Surabaya

Empat Klaster Pengamanan Nataru Korlantas Polri di Jatim: Fokus Tol, Pelabuhan, Tempat Ibadah, dan Wisata

Disambut Kapolda Sumbar, Korlantas Distribusikan Bantuan dan Armada PJR untuk Pemulihan Operasional Polisi

Polri Terima Penghargaan Tertinggi KIP 2025 atas Keterbukaan Informasi Publik

Mengungkap Alasan Utama Mendagri Jatuhkan Sanksi: Bupati Aceh Selatan Mirwan MS Diberhentikan Tiga Bulan Karena Umrah Saat Darurat Bencana

Trending

Kakorlantas Polri Salurkan Satu Ton Rendang Untuk Korban Bencana Sumbar
Beranda

Kakorlantas Polri Dukung Pemulihan Pasca Bencana Sumbar Melalui Distribusi Rendang Satu Ton

by Salma Hasna
17 Desember 2025
0

PADANG – Pendistribusian bantuan kemanusiaan bagi masyarakat terdampak bencana di Sumatera Barat dilakukan setelah secara resmi dilepas...

Kakorlantas Polri Pastikan Kesiapan Jalur Penyeberangan Jawa Bali Jelang Nataru

Kakorlantas Pantau Lonjakan Arus Sepuluh Persen di Jalur Gilimanuk Jelang Nataru

17 Desember 2025
Dukungan Penuh Kakorlantas Polri Perkuat Program Zero ODOL Nasional

Dukungan Penuh Kakorlantas Polri Perkuat Program Zero ODOL Nasional

17 Desember 2025
Tindak Lanjut Instruksi Kapolri: Kakorlantas Cek Langsung Titik Rawan Kemacetan dari Surabaya ke Banyuwangi

Tindak Lanjut Instruksi Kapolri: Kakorlantas Cek Langsung Titik Rawan Kemacetan dari Surabaya ke Banyuwangi

17 Desember 2025
Polantas Menyapa: Kakorlantas Tegaskan Silaturahmi Polri-Ojol Kunci Jaga Kamtibmas Surabaya

Polantas Menyapa: Kakorlantas Tegaskan Silaturahmi Polri-Ojol Kunci Jaga Kamtibmas Surabaya

16 Desember 2025
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber

© Copyright Wargabicara Team All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Para Ahli
  • Berita Daerah
  • Pelayanan Publik
  • Keluhan Warga

© Copyright Wargabicara Team All Rights Reserved

wpDiscuz