Film Tilik viral buat jegal Jejak Khilafah? Fakta dan datanya begini

Hops.id – Viralnya film Tilik mendapat ragam respons dari warganet. Film dokumenter dengan tokoh sentral Bu Tejo ini sukses menyedot perhatian publik lewat ocehan ibu-ibu menggosip. Selain pujian dan kritikan, ada dugaan miring suksesnya film Tilik untuk bungkam film jejak Khilafah.

Beberapa dugaan yang disampaikan warganet salah satunya film Tilik dituding membungkam film Jejak Khilafah di Nusantara yang hampir bersamaan tayang atau dirilis.

Untuk informasi saja, film Tilik dirilis pada 17 Agustus 2020, sedangkan film Jejak Khilafah di Nusantara dirilis tiga hari selepasnya, 20 Agustus 2020. Kedua film ini dirilis melalui YouTube.

Dituding bungkam Jejak Khilafah

Dugaan ini muncul dalam percakapan di media sosial Twitter lho. Nasib film Tilik dicurigai merupakan pengalihan isu dari berbagai perbincangan hangat sekitar 17 Agustus 2020.

Akun @me_idy bertanya dan menduga film Tilik ini hadir membungkam film Jejak Khilafah di Nusantara, yang juga menjadi topik perbincangan publik.

Selain itu, dugaan lainnya yakni film Tilik dinarasikan viral untuk meredam sentimen sineas film dan blunder menteri soal pranala nasionalis yang ilegal.

Dugaan lain disampaikan oleh akun @tweetspiring. Akun ini curiga film Tilik viral untuk mengalihkan perhatian masyarakat pada ketidakbecusan pemerintah dalam meredam penyebaran Covid-19.

Selain itu, akun ini juga menduga film dokumenter itu diduga membuat umat Islam melupakan ulama Habib Rizieq yang masih belum bisa pulang ke tanah air.

Data bicara

Dugaan tersebut muncul membalas utasan film Tilik yang diulas pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi.

Menurut Ismail, dugaan yang disampaikan pada film Tilik itu salah. Sebab, jelas Ismail, temuan data Drone Emprit menunjukkan film Tilik viral secara natural, bukan dibuat-buat.

“Tilik viral karena berhasil ‘memotret’ sebagian wajah bangsa ini. Kita merasa sangat familiar. Bu Tejo adalah kita dan Kita adalah bu Tejo, kalau mau jujur. Dengan cermin ini kita bisa memperbaiki diri,” tulisnya.

Jejak Khilafah hampir separuhnya akun robot

Nah analisis dari Drone Emprit menganalisis percakapan kedua film tersebut dengan menggunakan tool deteksi akun robot.

Hasilnya, Ismail menunjukkan, percakapan film Jejak Khilafah di Nusantara, hampir separuhnya dilakukan akun yang terindikasi bot atau robot.

Analisi dari Drone Emprit, film Jejak Khilafah d Nusantara interaksi di percakapan media sosial sangat kecil, fitur Interaction Type dari Drone Emprit, interaksinya cuma 0.92. Artinya rata-rata tiap postingan mendapatkan kurang dari 1 reply dan retweet. Sangat rendah dan menandakan kurangnya interaksi dalam percakapan film tersebut, ujar Ismail.

Sedangkan film Tilik interaksinya terbilang besar, angkanya 4.3 per postingan baru.

Soal distribusi percakapan film Jejak Khilafah di Nusantara juga tidak natul. Ismail mengungkapkkan banyak postingan Jejak Khilafah di Nusantara dari 13-20 Agustus, ternyata tanpa interaksi alias spamming. “Interaksi yang masf tapi sedikit mention,” ujar Ismail.

Bagaimana dengan percakapan film Tilik, Ismail mengatakan ternyata analisis Drone Emprit film Tilik menunjukkan percakapannya natural yang ditandai dengan bot score rata-rata kecil sebesar 1,34.

“Interaction rate ‘Tilik’ sebesar 4.20. Artinya, setiap status baru rata-rata mendapat 4.20 retweet dan reply. Ini angka yang cukup tinggi. Secara natural, setiap ada cuitan baru akan mendapat interaksi tak lama setelah diposting. Dari hari ke hari, pola ini akan konsisten. Hal ini diperlihatkan pula oleh grafik interaction type dari Tilik,” tulis Ismail.

Nah begitu sih Hopers analisisnya. Apakah kamu sudah nonton kedua film itu, boleh cerita dong responmu atas dua film itu ya.

Exit mobile version