Idntimes.com – Pemerintah punya asa besar melalui Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional. Apalagi UMKM pernah menjadi penopang ekonomi dalam negeri saat krisis ekonomi 1998.
Bercermin pada kondisi tersebut, pemerintah pun berupaya mendorong bisnis UMKM di tengah pandemik COVID-19. Harapannya sama, ekonomi bisa pulih meski perlahan.
1. Dorong UMKM lewat belanja kementerian/lembaga
Presiden Jokowi beberapa waktu lalu menekankan agar kementerian/lembaga memprioritaskan sebagian belanjanya kepada UMKM. Salah satu yang telah menindaklanjuti arahan presiden tersebut yakni Kementerian BUMN.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mengatakan saat ini ada sembilan BUMN yang siap memprioritaskan belanja mereka untuk produk-produk UMKM. Secara bertahap, perusahaan plat merah lainnya akan menyusul langkah tersebut.
“Kita mencatat ada potensi Rp35 triliun dari 27 kategori produk bisa dibelanjakan untuk porduk UMKM,” kata Teten dalam kickoff Program Bank Indonesia dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang ditayangkan secara virtual, Minggu (30/8/2020).
2. Belanja BUMN di bawah Rp14 miliar diprioritaskan untuk UMKM
Teten mengungkapkan, pihaknya bersama Menteri BUMN Erick Thohir telah berkomitmen mendorong belanja BUMN kepada UMKM. Adapun beberapa produk yang akan masuk dalam prioritas belanja seperti alat tulis kantor (ATK), katering, merchandis, sewa furniture, hingga jasa event organizer.
“Belanja BUMN di bawah Rp14 miliar diprioritaskan untuk UMKM,” ucap dia.
3. UMKM tidak boleh berhenti bertransformasi dan berinovasi
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan UMKM tidak boleh puas hanya dengan beberapa sektor tertentu saja, namun juga harus memperluasnya hingga ke sektor teknologi. Meski tidak mudah, dia optimistis hal itu bisa dilakukan di masa mendatang.
“Kita mulai dari makanan, minuman, tapi nggak bisa berhenti sampai di situ. UMKM juga harus masuk ke bidang teknologi,” kata Luhut.