Banting Setir Jual Masker, Pengusaha Kaos Kaki Raup Rp50 Juta Per Bulan

Merdeka.com – Pelaku usaha terus terus memutar otak agar bisa mempertahankan bisnisnya di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya dengan cara mengakuisisi ruang permintaan yang sedang tinggi, seperti menjual masker

Hal tersebut dilakukan brand kaos kaki lokal StayCool Socks. Marketing Assistant StayCool Socks Fikri Irvandi mengatakan, pandemi virus corona sangat berpengaruh pada bisnis kaos kaki dengan berkurangnya aktivitas outdoor yang dilakukan masyarakat sebagai salah satu motivasi di balik pembelian kaos kaki.

Namun di sisi lain, pihaknya melihat pandemi sebagai celah untuk bisa lebih membantu konsumennya menemukan cara baru untuk mengekspresikan diri, melalui sebuah masker.

Adapun masker yang ditawarkan ini berbeda dengan masker medis. Karena StayCool Socks mengeluarkan masker dengan corak yang lebih fashionable, serta dengan cara penggunaannya yang lebih leluasa dan adjustable.

“Sebelumnya kita hanya menjual kaos kaki, namun saat pandemi ini masker sudah menjadi top-of-mind nya orang-orang yang ingin tetap beraktivitas. Kita tuh melihat kesempatan bisa membantu orang-orang yang mau mengekspresikan diri mereka dan memang harus keluar rumah beradaptasi sama new normal, dengan mengimplementasikan desain-desain kita ke masker,” ujarnya di Jakarta, Senin (28/9).

Dia menyampaikan, kontribusi penjualan masker untuk kinerja secara keseluruhan mencapai 50 persen. Sementara itu, berdasarkan datanya penjualan masker bisa meraup uang hingga Rp50 juta selama sebulan.

Menurut Fikri, tujuan dari penjualan masker ini ada dua. Pertama adalah melindungi masyarakat yang terpaksa harus keluar rumah untuk bekerja, namun tetap terlihat trendi dengan desain yang kekinian.

“Makanya awal februari itu. RnD Kita digenjot bagaimana bisa melahirkan produk yang membantu konsumen kita mengekspresikan dirinya, tapi tetap menjaga mereka juga. Makanya hadir Cool Mask itu. Masker yang ada motifnya,” jelasnya.

Penjualan Masker Tak Mudah

Namun menurut Fikri, penjualan masker sendiri tidak semudah seperti membalikkan telapak tangan. Karena pada masa-masa awal pandemi, pihaknya sempat kesulitan untuk menemukan metode yang tepat dalam memasarkan lini produk yang termasuk baru bagi mereka, tanpa perlu mengorbankan Brand Image StayCool Socks itu sendiri.

Sebab saat itu, pengetahuan masyarakat terhadap masker yang aman adalah masker medis. Namun dalam beberapa bulan belakangan, minat masyarakat kepada masker-masker yang kekinian semakin tinggi.

“Sebenarnya setelah beberapa bulan pas pandemi ini, masker tuh sudah menjadi Fashion Statement bagi para penggunaannya” jelasnya.

Ke depannya lanjut Fikri, pihaknya akan mencari peluang untuk berkreasi melalui lini produk lain, yang bisa membantu penggunanya melalui pandemi dengan trendi dan tentunya untuk membantu StayCool Socks meningkatkan perkembangan bisnis dan penjualannya. Adapun ide paling baru adalah wacana untuk memproduksi produk baru yang berkaitan dengan Protection, with a twist of fashion.

Exit mobile version