Sehatq.com – Banyak mengonsumsi ikan adalah investasi penting bagi kesehatan seseorang, salah satunya adalah ikan mahi-mahi atau ikan lemadang. Tekstur daging ikan mahi-mahi mirip seperti tuna, tetapi dengan risiko terpapar merkuri lebih rendah.
Idealnya, konsumsi ikan direkomendasikan 2 kali setiap pekan, diutamakan yang tinggi omega-3. Ikan mahi-mahi bisa ditemukan di perairan dangkal termasuk di Indonesia.
Manfaat mengonsumsi ikan mahi-mahi
Ada banyak manfaat dari mengonsumsi ikan mahi-mahi, di antaranya:
- Kaya asam lemak omega-3
Ikan mahi-mahi mengandung asam lemak omega-3 yang membantu meredakan inflamasi. Terlebih, inflamasi dapat menjadi penyebab utama tumbuhnya tumor serta faktor risiko penyakit jantung, serangan jantung, dan juga stroke.
- Tinggi protein
Tak hanya memastikan sel-sel tubuh berfungsi optimal, protein juga baik untuk metabolisme tubuh. Jika metabolisme tubuh sehat, maka kinerjanya juga akan lebih efisien. Lebih jauh lagi, protein dalam ikan mahi-mahi juga penting untuk pembentukan otot.
- Kaya zat besi
Ikan mahi-mahi atau ikan lemadang juga kaya akan zat besi yang membantu kinerja sel darah merah mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh. Dalam sajian 85 gram ikan mahi-mahi, sudah memenuhi kebutuhan zat besi harian sebesar 7% untuk perempuan dan 15% untuk laki-laki.
Menjaga asupan zat besi terjaga sangat penting karena kekurangan mineral yang satu ini dapat menyebabkan masalah seperti anemia. Selain itu, dalam ikan mahi-mahi juga terdapat mineral lain seperti fosfor dan selenium.
- Sumber vitamin B
Ikan mahi-mahi juga merupakan sumber vitamin B seperti vitamin B-6, thiamin, dan riboflavin. Dalam sajian 85 gram ikan mahi-mahi, sudah memenuhi 45% niacin dan 39% vitamin B-3 yang penting untuk metabolisme tubuh.
- Maksimalkan fungsi otak
Adanya vitamin B-6 dalam ikan mahi-mahi bisa memaksimalkan fungsi otak terutama pada neurotransmitters. Konsumsi 170 gram ikan mahi-mahi mengandung 0,7 mg vitamin B-6 yaitu 54% kebutuhan sehari-hari. Artinya, mengonsumsi ikan mahi-mahi termasuk salah satu cara menjaga kesehatan otak.
Antisipasi risiko mengonsumsi ikan mahi-mahi
Meskipun ikan mahi-mahi kaya akan nutrisi, tetap ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsinya, seperti:
- Risiko kontaminasi bakteri seperti Vibrio parahaemolyticus, Vibrio vulnificus, dan bakteri lain dari tercemarnya perairan
- Hindari konsumsi ikan mahi-mahi yang tidak benar-benar matang untuk memastikan bakteri dan virus di dalamnya sudah mati
- Ikan mahi-mahi bisa mengandung substansi beracun seperti ciguatoxin dan scombrotoxin karena alga yang dikonsumsi atau proses penyimpanan
- Proses penyimpanan selama distribusi ikan juga berpengaruh terhadap kandungan racun di dalamnya
- Konsumsi ikan mahi-mahi tetap harus dalam porsi sewajarnya
- Ibu hamil dan menyusui sebaiknya mengonsumsi ikan mahi-mahi atas supervisi dokter
- Mengolah ikan mahi-mahi juga tidak boleh terlalu matang
- Jangan konsumsi ikan mahi-mahi yang berbau amis dan berwarna kusam
Jika seseorang mengalami gejala keracunan ciguatoksin setelah mengonsumsi ikan mahi-mahi, segera hentikan konsumsi serta cari bantuan medis. Gejala keracunan adalah tidak dapat membedakan panas dan dingin serta menyebabkan lengan dan kaki menjadi lemah.
Orang yang ingin mengonsumsi ikan mahi-mahi atau ikan lemadang harus memilih yang benar-benar segar. Dagingnya harus berwarna putih dengan rasa sedikit manis. Jika sudah berwarna kusam dan berbau amis, sebaiknya hindari konsumsinya.