Hindari Kerusakan Rumah karena Kebocoran Air

Dream.co.id – Air jadi kebutuhan sehari-hari, tapi dalam beberapa kondisi air justru malah bisa merusak rumah. Bisa terjadi kebocoran, lembap, banjir hingga merembes yang membuat tembok, mesin, hingga perkakas rumah menjadi rusak.

Perhatikan lagi tiap sudut rumah Sahabat Dream. Kemunculan pola air di tembok, langit-langit, jamur hingga perabot rusak karena basah bisa jadi pertanda bakal ada kerusakan yang lebih parah karena air.

Untuk itu lakukan pemeriksaan rutin di tiap sudut rumah. Ada beberapa sumber kerusakan karena air di rumah. Cek rutin beberapa hal berikut dan segera perbaiki agar kebocoran tak semakin parah.

Pipa bak cuci piring/ wastafel
Selalu periksa pipa bak cuci piring atau wastafel yang berada di bagian bawah. Seringkali materialnya sudah rusak, tidak kencang atau mungkin ada bagian yang copot sehingga menimbulkan kebocoran.

Air yang terus menetes akan merusak permukaan di bawahnya. Terutama jika bak cuci piring ditutupi oleh kabinet kayu. Biasanya akan lembap dan lama-lama bakal hancur. Begitu pun wastafel, air yang bocor akan membuat kerak. Jadi pastikan tak ada kebocoran.

Mesin cuci

Rutin menggunakan mesin cuci? Periksa selangnya secara rutin. Termasuk kabel-kabel dan bagian lainnya. Seringkali mesin cuci mengalami kebocoran yang sering tak disadari.

Perhatikan juga kebersihan mesin cuci. Kotoran yang mampet sewaktu-waktu bisa membuat aliran air tidak lancar dan memicu kebocoran. Jadi, bersihkan secara teratur.

Area dekat kamar mandi dan langit-langit

Ruangan yang berbatasan langsung dengan kamar mandi kerap bermasalah pada bagian dindingnya. Hal ini karena kelembapan dari kamar mandi membuat cat tembok jadi menggembung dan mengelupas.

Perhatikan juga kebocoran di atap. Air yang menggenang di atap biasanya akan menimbulkan kerusakan yang parah pada langit-langit. Periksa bagian atas terutama di musim hujan. Beri lapisan antiair atau karpet khusus agar air mengalir dengan lancar di bagian talang.

Sumber Polusi Udara di Rumah yang Sering Tak Disadari

Selama ini kita menganggap kalau polusi udara berasal dari asap kendaraan, pabrik, pembakaran di luar atau zat kimia dari material. Sumber polusi sebenarnya bukan hanya dari luar rumah, bisa juga berasal dari barang-barang yang sering kita gunakan dalam rumah.

Dalam situasi pandemi seperti sekarang, sangat penting untuk menjaga kualitas udara dalam rumah. Mulai dengan membuka jendela setiap pagi agar udara berganti. Bisa juga menaruh tanaman pembersih udara atau mesin purifier.

Penting diketahui kalau polusi udara mungkin lebih buruk di dalam rumah daripada di luar. Senyawa organik yang mudah menguap (VOC), misalnya, merupakan gas yang dikeluarkan oleh banyak produk rumah tangga.

Polusi ini dapat menyebabkan masalah seperti sakit kepala, mual, dan iritasi pada mata dan tenggorokan. Polusi dalam ruangan sangat berbahaya bagi anak-anak. Apa saja sumber polusi di rumah dan cara menguranginya? Yuk, cari tahu.

Karpet 

Banyak orang mengeluhkan sakit kepala, ruam, serta iritasi mata dan tenggorokan saat karpet dipasang. Karpet, bantalan, dan perekat baru mengeluarkan gas yang berpotensi berbahaya. Pilih karpet dengan VOC rendah dan minta agar dibuka gulungannya dan dibiarkan terbukan sebelum dikirim ke rumah. Tetap keluar dari rumah Anda selama pemasangan dan jaga agar tetap berventilasi baik selama beberapa hari sesudahnya. Untuk anak-anak dengan alergi dan asma, pertimbangkan opsi lantai lainnya.

Cat Rumah

Cat dan penghapus cat dapat mengeluarkan gas berbahaya. Untuk meminimalkan risiko kesehatan, pilih cat VOC rendah dan biarkan jendela tetap terbuka saat mengecat dan selama beberapa hari selama cat mengering.

Usahakan untuk tidak menyimpan kaleng cat dalam rumah karena gasnya bisa bocor, bahkan dari wadah yang tertutup rapat. Jika harus menyimpan cat, simpanlah di tempat yang berventilasi baik, jauh dari ruang keluarga utama.

Alat masak dengan bahan antilengket

Memasak dengan peralatan masak antilengket dapat mengeluarkan asap beracun pada suhu yang sangat tinggi. Lapisan antilengket mengeluarkan bahan kimia saat dipanaskan di atas 500 derajat.

Jangan gunakan di oven yang sangat panas atau panaskan di atas kompor, dan selalu gunakan kipas angin. Sebagai gantinya, pertimbangkan untuk menggunakan panci dan wajan besi cor atau baja tahan karat.

Pakaian dari dryclean

Mencuci dengan cara dry clean paling sering menggunakan perkloroetilen, bahan kimia yang diketahui menyebabkan kanker pada hewan.

Saat membawa pakaian yang baru dicuci dry clean ke dalam rumah, keluarga mungkin menghirup bahan kimia yang berpotensi berbahaya ini. Angin-anginkan pakaian di garasi selama beberapa hari sebelum memakainya atau cuci pakaian dengan tangan atau di mesin cuci.

Exit mobile version