Ukuran Minus Mata Tinggi, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Sehatq.com – Ukuran minus mata Anda perlu segera dicari tahu agar dapat langsung mendapatkan perawatan yang tepat. 

Menurut Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan (Pusdatin Kemenkes), mata minus adalah salah satu bentuk gangguan refraksi yang jika tidak ditangani dapat menyebabkan kebutaan.

Di Indonesia, Kemenkes menyatakan, gangguan refraksi, termasuk mata minus, ditemukan pada 22,1% dari seluruh penduduk.

World Health Organization bersama International Agency for the Prevention of Blindness (IAPB) telah menetapkan gangguan refraksi sebagai penyebab kebutaan yang bisa dihindari.

Nah, salah satu caranya adalah dengan mengetahui ukuran minus mata Anda.

Penyebab ukuran minus mata bertambah

Sebelum mengetahui ukuran minus mata, perlu dipahami penyebab minus mata. 

Minus mata merupakan kelainan refraksi yang bisa ditemukan pada penderita miopi atau rabun jauh. Menurut National Eye Institutemiopi adalah gangguan refraktif yang ditandai dengan buramnya pandangan saat melihat objek dengan jarak yang jauh dari mata.

Ada dua penyebab utama seseorang mengidap miopi, yaitu kelainan bentuk bola mata dan kornea. Penderita miopi memiliki bola mata yang terlalu panjang atau bentuk kornea yang terlalu melengkung.

Kornea berfungsi untuk memfokuskan cahaya yang masuk ke retina, sementara retina berguna untuk menangkap cahaya dan mengantarkannya ke otak melalui saraf. Otak pun mengolahnya ke dalam bentuk visual. Hal inilah yang membuat kita mampu melihat.

Menurut riset yang terbit pada Indian Journal of Ophthalmology, pada penderita miopi, kelainan bentuk bola mata maupun kornea membuat cahaya masuk tidak tepat di retina. Malah, cahaya jatuh di depannya.

Hal ini menimbulkan pandangan yang buram saat melihat dari jauh. Maka itu, dibutuhkan alat bantu penglihatan dengan menggunakan lensa minus.

Cara menilai ukuran minus mata

Ukuran minus mata menandakan keparahan rabun jauh. Semakin parah miopi, maka semakin buram pandangan jika dilihat dari jarak jauh.

Besar dan kecilnya ukuran minus mata diukur dengan satuan dioptri (D). Besarnya angka dioptri menunjukkan tingkat keparahan miopi.

WHO menetapkan, seseorang dapat dikatakan mengalami rabun jauh jika ukuran minus mata mulai dari -0,50 D ke atas. 

Sementara, berdasarkan penelitian yang terbit pada jurnal Investigative Ophthalmology & Visual Science, ada dua pembagian minus mata, yaitu:

Pada ukuran minus mata -05,00 D hingga -06,00 ke atas, tingkat ketajaman mereka hanya sebesar 20/400 atau bahkan lebih parah. Artinya, mereka harus melihat pada jarak 20 kaki untuk melihat objek dengan jelas yang bisa dilihat pada penglihatan normal pada jarak 400 kaki (121 meter).

Untuk mengatasi pandangan yang buram, biasanya, penderita rabun jauh diberikan resep lensa kacamata atau lensa kontak. Lensa tersebut menyesuaikan dengan ukuran minus yang telah didapatkan dari tes.

Cara mengecek ukuran minus mata

Pada orang dengan rabun jauh, mereka merasakan pandangan yang buram saat melihat objek yang jauh. Hal ini berarti, jika pandangan buram, maka ketajaman visual pun berkurang. Ketajaman mata biasanya diukur dengan sistem Snellen. Pada mata orang normal, angka Snellen-nya menunjukkan 20/20. Artinya, kita dapat melihat objek dengan jelas pada jarak 20 kaki (6 meter).

Pada penderita rabun jauh, angka penyebut pada Snellen biasanya lebih besar, misalnya, 20/60. Hal ini berarti seseorang baru bisa melihat dengan jelas sejauh 20 kaki untuk melihat apa yang bisa dilihat oleh orang dengan penglihatan normal pada jarak 60 kaki (18 meter).

Umumnya, untuk menguji seberapa besar ukuran minus mata, dokter mata akan menggunakan alat yang disebut phoropter. Alat ini nantinya dipasang berbagai ukuran minus mata yang membantu pandangan menjadi lebih jelas.

Pengecekan lensa tidak hanya sekali, lensa diganti berkali-kali sampai mendapatkan hasil visual yang paling tajam bagi penderita rabun jauh. Untuk mengecek ketajaman visual setelah menggunakan lensa dari phoropter, penderita melihat grafik Snellen. Grafik ini berisi sebelas baris huruf kapital.

Semakin bawah huruf, semakin kecil ukuran tulisan. Nantinya, penderita harus membaca rangkaian huruf tersebut dengan jarak 20 kaki (6 meter).

Risiko ukuran minus mata tinggi

Ukuran minus mata yang tinggi rupanya meningkatkan risiko gangguan pada mata lainnya. Dalam hal ini, risiko yang terburuk dari ukuran minus mata yang tinggi adalah kebutaan.

Lantas, apa saja risiko gangguan mata yang terjadi saat memiliki ukuran mata minus yang tinggi?

1. Retina lepas

Lepasnya retina atau ablasio retina adalah risiko dari pemilik ukuran minus mata yang tinggi. Sebuah penelitian yang terbit pada Journal of the Association of Basic Medical Science menemukan, orang dengan ukuran minus mata sebesar -3,5 D hingga -7,49 D ke atas berisiko mengalami kerusakan pada retina yang mengarah pada ablasio retina.

Penelitian lain yang terbit pada jurnal Clinical Picture memaparkan, risiko lepasnya retina mata lebih tinggi pada penderita miopi karena kecenderungan kelainan bentuk mata yang lebih parah.

Dalam hal ini, ablasio retina bisa terjadi akibat bola mata yang kian memanjang. Selain itu, pada orang dengan ukuran minus mata yang tinggi, retina mata pun menipis. Hal ini membuat retina berisiko robek dan lepas.

Bahkan, penelitian ini menyatakan, risiko ablasio retina pada orang dengan ukuran minus mata tinggi mencapai 15 hingga 200 kali lebih besar daripada orang dengan ketajaman penglihatan mata normal.

2. Kelainan myopic maculopathy

Saat ukuran minus mata tinggi, bola mata pun memanjang berlebihan. Hal ini membuat bagian tengah retina, makula, mengalami penurunan fungsi yang signifikan akibat perubahan pada sel (degenerasi makula).

Dalam hal ini, makula berfungsi membuat pandangan menjadi tajam, berwarna, dan detail. Jika seseorang mengalami degenerasi makula, hal ini mampu menyebabkan hilangnya penglihatan di bagian tengah (central vision loss). Riset yang terbit pada jurnal Optometry and Vision Science menunjukkan, setiap kenaikan -01,00 D, risiko terkena myopic maculopathy meningkat sebesar 67%.

Terapi untuk ukuran minus mata tinggi

Sebenarnya, terapi ini tidak terbatas untuk pemilik ukuran minus mata yang tinggi. Siapapun yang sudah pernah tes mata dan mendapatkan ukuran minus mata dengan angka dioptri mulai dari -0,5 D ke atas, maka seseorang bisa mendapatkan terapi untuk rabun jauh.

Umumnya, ada tiga jenis terapi untuk ukuran minus pada mata, yaitu:

1. Lensa korektif

Dalam hal ini, fungsi lensa korektif bekerja dengan cara membuat lensa yang cekung, yang berlawanan dengan kelengkungan kornea atau panjangnya mata. Hal ini membantu mengarahkan cahaya sehingga tepat masuk ke retina.

Lensa korektif biasanya ditemukan dalam bentuk kacamata atau lensa kontak. Lensa korektif ini menggunakan ukuran minus mata yang telah didapatkan setelah tes menggunakan phoropter dan grafik Snellen.

2. Operasi

Umumnya operasi berguna untuk mengurangi ukuran minus mata secara permanen. Salah satu operasi yang umum untuk mengatasi ukuran minus mata yang tinggi adalah: 

Exit mobile version