Ekonomi RI Masih Berpotensi ‘Terluka’ Sampai Akhir 2020

Idntimes.com – Indonesia telah mengalami resesi saat Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang minus 3,49 persen. Perekonomian domestik pun telah dua kuartal berturut-turut mengalami kontraksi, di mana kontraksinya sebesar minus 5,32 persen pada kuartal II 2020.

Bukan kabar yang baik. Namun, semua negara mengalami hal yang sama. Penyebabnya pun sama, pandemik COVID-19.

Namun demikian, perlahan-lahan perekonomian Indonesia menunjukkan sinyal perbaikan. Buktinya, capaian di kuartal III lebih baik dibanding kuartal sebelumnya, meski harus diakui bila masih ekonomi Sang Garuda masih ‘terluka’ oleh pandemik.

Lalu, akankah berlanjut sampai akhir tahun?

1. Potensi ‘terluka’ sampai akhir tahun masih cukup besar

Direktur Riset CORE Indonesia, Piter Abdullah mengatakan bahwa perekonomian Indonesia akan terus membaik. Tren itu diperkirakan akan tetap berlanjut di kuartal IV 2020. Hanya saja, dia tidak memungkiri bila nantinya masih akan mengalami kontraksi atau minus.

“Perkiraan saya minus 0,5 sampai 1,5 persen,” kata dia kepada IDN Times, Senin (9/11/2020).

2. Vaksin COVID-19 bakal pengaruhi ‘kesehatan’ ekonomi Indonesia

Piter menambahkan, ekonomi Indonesia akan pulih atau positif bila pandemik COVID-19 benar-benar bisa dikendalikan pemerintah. Apalagi, dalam beberapa bulan ke depan, vaksinasi siap dilakukan.

“Kalau itu bisa direalisasikan vaksinnya sudah ada, produksi massal, kemudian bisa didistrubsuikan pada triwulan I meyakini bisa positif,” ucap dia.

3. Selama resesi, fokus jalani protokol kesehatan

Resesi yang terjadi saat ini, kata Piter, tidak perlu terlalu dikhawatirkan masyarakat. Dia mengimbau agar masyarakat menjalani protokol kesehatan dengan baik. Di sisi lain, pemerintah juga mendukung dan mengawasi dengan baik upaya tersebut.

“Pakai masker aja itu ya fokus kita melaksanakan protokol kesehatan. Bukan ngurusin ekonominya. Itu akan bangkit dengan sendirinya kalau ekonomi berakhir. Masayarakat dan pemerintah bagaimana menanggulangi pandemik dengan melaksanakan protokol kesehatan dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.

Exit mobile version