Pengungsi Merapi dari Kawasan Rawan Bencana III Sleman Bertambah

Sleman

Warga di kawasan rawan bencana (KRB) III Gunung Merapi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai mengungsi sejak semalam. Warga mengungsi setelah aktivitas Gunung Merapi meningkat.

Warga yang mengungsi berasal dari Padukuhan Kalitengah Lor, Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan. Padukuhan ini masuk KRB III dan direkomendasikan BPPTKG untuk mengungsi karena masuk radius bahaya 5 kilometer dari puncak Merapi.

Lurah Glagaharjo, Suroto, menyebut warga di Padukuhan Kalitengah Lor ada sekitar 530 jiwa. Sebagian besar kini sudah mulai mengungsi.

“Dari 530 jiwa warga Kalitengah Lor, hingga semalam itu ada 330-an jiwa yang turun ke barak pengungsian,” kata Suroto saat ditemui di Balai Kalurahan Glagaharjo, Rabu (6/1/2021).

“Awalnya, setelah status naik Siaga (Level III) hanya 200-an sekian. Di barak pengungsian pun bertambah tapi juga tidak bertambah secara signifikan. Artinya memang mereka sudah menyadari kaitannya dengan (bahaya) Merapi saat ini,” sambungnya.

Tidak hanya kelompok rentan saja yang turun. Suroto menjelaskan saat ini ada pengungsi dari golongan warga yang tidak mempunyai fasilitas kendaraan bermotor. Pihak kalurahan, menurut Suroto, kemudian menyediakan fasilitas kendaraan untuk warga.

“Kita menyiapkan alat transportasi untuk mengantar warga masyarakat kalau cuaca kondisi pagi sampai siang untuk kembali pulang. Jadi mereka (yang tidak punya kendaraan) mau turun sekarang, sebab kemarin sebelumnya tidak,” sebutnya.

Kendati demikian, masih ada pengungsi yang kembali ke atas saat pagi hingga siang. Ia pun tidak bisa melarang mereka yang naik. Hanya saja ketika kembali pulang harus saat cuaca cerah dan saat sore hari harus sudah turun.

“Pagi kembali pulang. Catatan cuaca cerah, pagi kembali siang sore nanti turun semua,” jelasnya.

Soal kejadian guguran lava pijar semalam, Suroto menjelaskan warga masih tetap tenang. Sebab, dari informasi luncuran lava pijar mengarah ke sisi barat.

“Terkait dengan tadi malam luncuran lava pijar yang menjadi pertanyaan warga masyarakat, kita jelaskan. Masyarakat sudah memahami luncuran lava pijar ini mengarahnya ke barat,” sebutnya.

Selain evakuasi manusia, pihaknya juga akan melakukan evakuasi terhadap ternak warga. Sebab, sebagian warga telah membawa kembali ternak ke Kalitengah Lor.

“Jadi masih ada PR karena kemarin masih ada ternak yang dibawa pulang ini saya suruh turun lagi tapi masih satu dua yang turun. Karena itu sapi perah dan mayoritas ada tanggungjawab dengan koperasi. Jadi kita harus komunikasi lanjut dengan koperasi,” pungkasnya.

(rih/sip)

Exit mobile version