Mudik lokal dilarang, ini makna dan daftar wilayah aglomerasi

Jakarta – Larangan mudik lokal di wilayah aglomerasi mulai resmi diterapkan usai banyak masyarakat kebingungan dengan aturan itu. Satgas COVID-19 memberlakukan larangan sebagai upaya pencegahan infeksi COVID-19.

“Untuk memecah kebingungan masyarakat terkait mudik lokal di wilayah aglomerasi saya tegaskan bahwa pemerintah melarang apa pun bentuk mudik, baik lintas provinsi maupun dalam satu wilayah kabupaten/kota aglomerasi, dengan urgensi mencegah dengan maksimal interaksi fisik sebagai cara transmisi virus dari satu orang ke orang lain,” kata juru bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito, dalam konferensi pers, Kamis (6/5/2021).

Lantas apa makna dari aglomerasi dan wilayah mana saja yang disebut dalam zona aglomerasi?

Makna Aglomerasi

Wilayah aglomerasi diartikan sebagai pengumpulan atau pemusatan dalam lokasi atau kawasan tertentu. Istilah aglomerasi dikaitkan dengan mudik lokal yang dianggap sebagao pengecualian masa larangan mudik yang disampaikan pemerintah.

Usai timbulnya kebingungan di masyarakat, wilayah aglomerasi juga tidak diizinkan melakukan mudik. Hal ini dilakukan karena mudik akan menyebabkan interaksi fisik yang berpotensi menularkan virus COVID-19.

Menurut Wiku, larangan mudik di wilayah aglomerasi didasarkan atas dua bahaya yang mengancam di Indonesia. Pemerintah khawatir kejadian di India akan terulang bila tidak dilakukan pencegahan.

“Pertama adalah sirkulasi varian virus mutasi dari luar negeri yang berpotensi lebih berbahaya. Kedua, masyarakat ingin bersilaturahmi fisik dengan mudik. Kami tidak ingin terjadi seperti keadaan di India,” katanya.

Diketahui sesuai dengan Permenhub No. 13/2021, memang tidak ada pernyataan bahwa ada pengecualian mudik bagi wilayah aglomerasi. Hanya di dalam pasal 3 ayat (5) dinyatakan bahwa pengoperasian dan penggunaan moda transportasi darat di dalam wilayah aglomerasi tetap berjalan untuk kepentingan mendesak dan nonmudik dengan memperhatikan pembatasan jumlah operasional, sehingga mobilitas di dalam wilayah aglomerasi tetap diperbolehkan untuk kepentingan nonmudik.

“Masyarakat dalam wilayah aglomerasi tetap dapat bermobilisasi untuk kepentingan mendesak dan nonmudik,” tegas Wiku.

Daftar Wilayah Aglomerasi

Kawasan aglomerasi di Indonesia antara lain:

1. Makassar, Sungguminasa, Takalar dan Maros
2. Medan, Binjai, Deli Serdang dan Karo
3. Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan
4. Bandung Raya
5. Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi
6. Semarang, Kendal, Ungaran dan Purwodadi
7. Yogyakarta Raya
8. Solo Raya

(izt/imk)

Exit mobile version