WARGABICARA.COM – Gegara flare, Gunung Bromo mengalami kebakaran hebat. Akibat dari kebakaran ini tak cuma dirasakan warga. Flora dan fauna di sana juga kehilangan habitatnya.
Padang savana di Bukit Teletubbies dilalap api hingga lebih dari 50 hektar. Api yang tak kunjung padam dan makin meluas memaksa Gunung Bromo ditutup untuk publik.
Para pelaku wisata dikabarkan rugi banyak dari kejadian ini. Begitupun warga yang tinggal di sekitar kawasan Bromo yang kesulitan mendapatkan air bersih lantaran 6 pipa air rusak karena kebakaran ini.
Di sisi lain, kebakaran Bromo juga berdampak buruk bagi flora dan fauna di sana. Gunung Bromo merupakan habitat bagi flora dan fauna, termasuk yang langka.
“Seperti Rumput Malelo dan Bunga Edelweiss yang dari pantauan kami sudah terbakar. Kalau untuk satwa langka seperti elang Jawa dan lutung Jawa yang memang di lokasi terbakar merupakan habitatnya. Kalau habitatnya rusak, elang ini akan pergi. Syukur-syukur tidak ikut terbakar,” kata Kepala Seksi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Didit Sulistyo pada Jumat (8/9/2023) kepada detikJatim dan dikutip Selasa (12/9).
Seperti diketahui, kebakaran lahan dan hutan di kawasan wisata Bromo ini disebabkan ulah 6 orang wisatawan yang melakukan pengambilan gambar prewedding di Bukit Teletubbies dengan menyalakan flare.
Percikan api dari flare yang meletup mengenai rumput kering di savana tersebut. Imbasnya kebakaran lahan tak terhindarkan dan semakin meluas karena tiupan angin yang cukup kencang.
Saat ini, polisi sudah menetapkan manajer wedding organizer Andrie Wibowo Eka Wardhana sebagai tersangka dalam kasus kebakaran di Bromo. Andrie dinilai berperan penting dalam insiden tersebut. Sementara sepasang calon pengantin yang menjalani pemotretan itu dikenakan wajib lapor.
Baca Juga: Warga Pulau Rempang Bentrok dengan Aparat, Ini Masalahnya