BANDA ACEH – Kota Banda Aceh menjadi simbol penyambutan hangat sekaligus menunjukkan semangat yang membara dalam menyambut kirab Api PON XXI yang telah melakukan perjalanan panjang melewati 22 kabupaten/kota di Aceh serta satu kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, Pakpak Bharat. Ribuan warga berkumpul di Jalan Daud Beureueh pada Jumat (6/9/2024) sore, menjadi saksi bisu penyambutan yang penuh dengan semarak dan kegembiraan.
Sebuah momen yang tak terlupakan ketika lima penerjun payung dengan gagah berani mengudara menyambut kedatangan tim dengan membentangkan Bendera Merah Putih, menambah warna pada upacara penyambutan yang berlangsung di kawasan Blang Padang. Ali Akbar, atlet legend dari Banda Aceh, membawa dan mempertahankan obor tersebut hingga ke Balai Kota, di mana ia menyerahkannya kepada Penjabat Wali Kota Banda Aceh Ade Surya. Ali Akbar, tidak saja dikenal sebagai juara Tarung Derajat, tetapi juga pelatih yang berdedikasi dan wasit yang diakui di ajang olahraga bergengsi tersebut.
Dalam upacara penyambutan tersebut, Ade Surya mengungkapkan pentingnya kirab Api PON sebagai tradisi yang menggambarkan persatuan dan sportivitas. “Obor yang telah kita saksikan tadi tidak hanya membawa nyala api, namun juga membawa pesan-pesan mulia tentang sportivitas, semangat kompetisi yang sehat, serta tekad untuk menjunjung tinggi persaudaraan di antara seluruh anak bangsa,” kata Ade Surya. Kirab Api ini tidak hanya memancarkan cahaya, namun juga menanam spirit persatuan di dalam hati masyarakat Aceh dan para atlet.
Pj Wali Kota Banda Aceh dalam amanatnya menekankan, “Marilah kita kuatkan tekad untuk menjadi tuan rumah yang baik dan akan senantiasa menyukseskan even olahraga nasional ini. Dukungan semua pihak selalu dinantikan, sehingga PON XXI akan menghasilkan atlet yang berprestasi tinggi dengan selalu mengedepankan fair play dan suportivitas yang tinggi,” imbuh Ade yang juga meminta warga Banda Aceh untuk menyambut para kontingen dengan ramah serta menjaga kebersihan selama ajang tersebut berlangsung.
Rangkaian acara tidak hanya meriah dengan kirab Api PON XXI, tapi juga ditandai dengan penampilan marching band, komunitas sepatu roda, dan tari-tarian tradisional yang dikomandoi oleh sosok Maskot PON XXI Poe Meurah, Tari Ranup Lampuan, serta Rapa’i yang memberikan warna otentik khas Aceh pada penyambutan ini. Semua acara tersebut berlangsung di kompleks Balai Kota Banda Aceh.
Kirab Api disimpan sementara di Pendopo Wali Kota hingga akan diarak ke Meuligoe Gubernur Aceh untuk diserahkan kepada Penjabat Gubernur Aceh, Safrizal ZA, sebelum pembukaan resmi PON XXI Aceh-Sumut pada 9 September mendatang. Api tersebut merupakan simbol kebanggaan nasional dan juga menandakan semangat kompetisi untuk PON XXI yang merupakan ajang olahraga terbesar di Indonesia.
Euforia dan semangat yang ditampilkan oleh warga Banda Aceh mencerminkan antusiasme yang tinggi terhadap penyelenggaraan PON XXI yang tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkuat persaudaraan dan semangat nasionalisme. Seluruh masyarakat Aceh bersiap menjadi tuan rumah yang baik serta penanggung jawab suksesnya ajang prestisius ini. Kita semua menantikan pesta olahraga yang penuh dengan semangat kompetisi dan persaudaraan yang akan menyambut Indonesia Emas di tahun 2045 dengan kesiapan generasi muda yang tangguh dan prestasi yang membanggakan.(*)