WargaBicara.com – Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS), mengecam keras tindakan Israel di Gaza, menuduh negara tersebut melakukan genosida. Dalam pertemuan puncak pemimpin Muslim dan Arab pada Selasa (12/11/2024), MBS juga mengkritik serangan Israel ke Lebanon dan Iran. Pernyataan ini merupakan sikap paling tegas dari Arab Saudi sejak konflik Gaza dimulai.
“Kerajaan memperbarui kecaman dan penolakannya yang tegas terhadap genosida kolektif yang dilakukan Israel terhadap Palestina,” ujar MBS, seperti dilaporkan BBC dan Al Arabiya. Saudi juga memperingatkan Israel agar tidak melancarkan serangan ke Iran.
Krisis Kemanusiaan di Gaza
Selain MBS, Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan Al-Saud, menyatakan bahwa perang yang berkepanjangan di Gaza adalah kegagalan masyarakat internasional dalam menghentikan agresi Israel. Menlu Saudi menuduh Israel menyebabkan kelaparan di Gaza dan menyerukan langkah nyata untuk menghentikan konflik ini.
Perang di Gaza diklaim Israel sebagai balasan terhadap serangan Hamas pada Oktober 2023, yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera ratusan lainnya. Namun, serangan Israel sendiri telah menyebabkan lebih dari 43.400 korban jiwa di Gaza, dengan laporan PBB menunjukkan bahwa 70% korban adalah wanita dan anak-anak. Di sisi lain, Knesset, parlemen Israel, meloloskan RUU untuk melarang operasi UNRWA—badan pengungsi PBB untuk Palestina—di Israel dan Yerusalem Timur, memicu kekhawatiran internasional.
Trump Diharapkan Memainkan Peran dalam Krisis Timur Tengah
Pertemuan ini digelar setelah Donald Trump kembali ke Gedung Putih, dengan para pemimpin Timur Tengah berharap Trump menggunakan pengaruhnya untuk mengakhiri konflik. Di mata negara Teluk, Trump dianggap lebih berpihak pada kawasan dibandingkan Presiden AS Joe Biden, meskipun rekam jejak Trump di Timur Tengah tetap beragam.
Hamas Minta Dukungan Konkret
Dalam pernyataan terpisah, Hamas mendesak negara-negara Arab dan Muslim untuk mengambil tindakan nyata dalam mendukung Palestina dan menuntut Israel menghentikan agresinya. Mereka menegaskan bahwa pembentukan negara Palestina dengan Yerusalem sebagai ibu kota memerlukan upaya lebih lanjut dari komunitas internasional.
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Arab-Islam di Riyadh menjadi ajang bagi para pemimpin Arab dan Muslim untuk menuntut penarikan Israel dari wilayah Palestina yang diduduki sebagai syarat utama bagi perdamaian di kawasan tersebut.
Baca Juga : Arti Tagar ‘All Eyes on Rafah’ di Media Sosial
Dapatkan informasi terupdate berita dari kami. Untuk kerjasama lainya bisa kontak email atau sosial media WargaBicara.com lainnya.