KontraS Catat 3 Orang Masih Hilang Pasca Demo Besar Agustus 2025

aksi-unjuk-rasa-di-mako-brimob-kwitang

aksi-unjuk-rasa-di-mako-brimob-kwitang

JAKARTA – Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) melaporkan bahwa hingga saat ini, masih ada tiga orang yang belum ditemukan pasca gelombang demonstrasi besar-besaran pada akhir Agustus 2025. Laporan ini disampaikan setelah KontraS menutup posko pengaduan orang hilang yang telah dibuka sejak awal September.

Koordinator KontraS, Dimas Bagus Arya, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima total 44 aduan orang hilang selama rangkaian aksi unjuk rasa. Meskipun sebagian besar telah kembali atau diketahui keberadaannya, tiga orang masih dinyatakan hilang kontak. “Per 9 September pukul 19.40 WIB, jumlah orang yang masih dinyatakan hilang adalah 3 orang,” kata Dimas.

Tiga orang yang dilaporkan masih hilang tersebut adalah:

  1. Reno Syahputradewo dan Muhammad Farhan Hamid, yang keduanya terakhir terlihat di kawasan Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat, pada tanggal 31 Agustus 2025.
  2. Bima Permana Putra, yang terakhir terlihat di kawasan Glodok, Jakarta Barat, juga pada tanggal 31 Agustus 2025.

KontraS menduga kasus ini sebagai “penghilangan paksa” karena ketidakjelasan informasi dari pihak berwenang kepada keluarga korban. Mereka mengimbau masyarakat yang memiliki informasi mengenai keberadaan ketiga orang tersebut untuk segera menghubungi hotline yang telah disediakan.

Sebelumnya, pihak kepolisian juga telah membuka posko serupa untuk menampung laporan orang hilang. Berdasarkan data dari Wakil Kepala Polri, Komisaris Jenderal Dedi Prasetyo, dari 5.444 orang yang sempat diamankan saat demo, 4.800 di antaranya sudah dipulangkan. Sisanya, 583 orang, masih dalam proses hukum.

Menanggapi laporan KontraS, pihak kepolisian menyatakan akan terus melakukan investigasi. Namun, hingga saat ini, keberadaan tiga orang tersebut masih menjadi misteri. Situasi ini memicu desakan dari berbagai pihak agar pemerintah dan aparat penegak hukum bertindak lebih transparan dan akuntabel dalam menangani kasus orang hilang pasca-demonstrasi.

Exit mobile version