GAZA – Setelah negosiasi intensif yang dimediasi oleh Qatar, Amerika Serikat, dan Mesir, Israel dan Hamas akhirnya menyetujui proposal gencatan senjata yang dirancang dalam tiga tahap. Kesepakatan ini bertujuan untuk mengakhiri pertempuran yang berkepanjangan di Jalur Gaza, membebaskan seluruh sandera, dan memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan secara massal.
Kesepakatan ini mencakup penghentian operasi militer secara bertahap, penarikan pasukan, serta upaya rekonstruksi wilayah kantong tersebut.
Rincian Kunci Perjanjian Multi-Fase
Perjanjian ini disusun dalam tiga fase utama, dengan durasi 42 hari untuk fase pertama:
I. Tahap Pertama: Jeda Kemanusiaan dan Pertukaran
Tahap awal ini berfokus pada jeda kemanusiaan segera dan pertukaran sandera/tahanan yang paling rentan.
- Penghentian Tempur: Kedua pihak akan menghentikan semua operasi militer, termasuk pengeboman udara, serangan artileri, dan operasi penargetan.
- Pertukaran Sandera dan Tahanan: Hamas akan membebaskan sekitar 33 sandera Israel (termasuk wanita, anak-anak, dan yang sakit/terluka). Sebagai imbalan, Israel akan membebaskan lebih dari 1.000 tahanan Palestina.
- Akses Kemanusiaan: Sedikitnya 600 truk bantuan kemanusiaan dan bahan bakar akan diizinkan masuk ke Gaza setiap hari. Penyeberangan Rafah akan dibuka untuk kasus medis dan kemanusiaan.
- Pergerakan Warga: Pasukan Israel (IDF) akan menarik diri dari beberapa zona, memungkinkan warga sipil yang mengungsi untuk kembali ke Gaza Utara.
II. Tahap Kedua: Menuju Ketenangan Berkelanjutan
Tahap ini merupakan kelanjutan dari negosiasi dan dirancang untuk mencapai stabilitas jangka panjang.
- Pembebasan Lanjutan: Hamas akan membebaskan sandera Israel yang tersisa, termasuk tentara pria dan pria sipil usia militer.
- Penarikan Pasukan: Pasukan Israel akan menarik diri lebih jauh dari Koridor Netzarim di Gaza Tengah.
- Komitmen Permanen: Pembicaraan akan fokus untuk mencapai komitmen tegas terhadap gencatan senjata permanen.
III. Tahap Ketiga: Rekonstruksi dan Pengembalian Jenazah
Fase terakhir bertujuan untuk mengakhiri konflik secara definitif dan memulai pemulihan wilayah Gaza.
- Pengembalian Jenazah: Jenazah sandera dan tahanan yang tewas akan dipertukarkan.
- Rekonstruksi: Program rekonstruksi Gaza secara masif akan dimulai, diperkirakan memakan waktu 3 hingga 5 tahun, dengan pengawasan dan dukungan dari komunitas internasional.
Kesepakatan ini disambut baik oleh komunitas internasional sebagai langkah penting untuk meredakan krisis kemanusiaan di Gaza. Meskipun demikian, para ahli menekankan bahwa tantangan terbesar terletak pada implementasi setiap tahap di lapangan, mengingat tingginya tingkat ketidakpercayaan di antara kedua belah pihak.