Kakorlantas: Edukasi Helm, Penertiban Balap Liar, dan Kemitraan Ojol Jadi Andalan di Operasi Zebra 2025

Irjen-Pol-Drs-Agus-Suryonugroho

Irjen-Pol-Drs-Agus-Suryonugroho

JAKARTA, 19 November 2025 – Operasi Zebra 2025 telah memasuki hari kedua pada Selasa (18/11/2025). Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol. Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum., mengungkapkan bahwa pelaksanaan operasi ini semakin matang dan berbasis pada data lapangan yang kuat.

Pada evaluasi hari kedua, terlihat peningkatan signifikan dalam kualitas pelaksanaan Operasi Zebra. Seluruh jajaran kepolisian semakin baik dalam beradaptasi dengan kondisi lapangan. Mereka juga memanfaatkan analisis harian untuk menentukan target operasi dengan lebih tepat, yang menjadi landasan penting dalam menjaga keselamatan masyarakat.

Kakorlantas menegaskan bahwa Operasi Zebra harus berjalan berdasarkan data yang jelas. Laporan dari posko dan pemantauan media menjadi acuan utama dalam setiap langkah yang diambil oleh petugas. Hal ini memastikan bahwa setiap tindakan yang diambil akan memberikan dampak yang terukur dan efektif.

Meskipun ketegasan diperlukan, pendekatan yang ramah dan edukatif tetap menjadi prioritas utama. Polisi lalu lintas diharapkan dapat berinteraksi dengan warga dengan cara yang menyenangkan namun tetap disiplin. Penegakan hukum tetap berlaku untuk pelanggaran berat, terutama yang membahayakan nyawa orang lain. Setiap pelanggaran yang membahayakan keselamatan akan ditindak tegas.

Masalah balap liar menjadi fokus utama dalam operasi ini. Laporan lapangan menunjukkan bahwa penertiban terhadap balap liar mengalami peningkatan yang signifikan. Polisi berhasil mengamankan puluhan kendaraan roda dua yang telah dimodifikasi dan tidak memiliki pelat nomor resmi.

Kakorlantas menginstruksikan agar penanganan balap liar dilakukan secara menyeluruh. Patroli malam akan diperkuat setelah pukul 23.00 WIB. Polisi juga memantau media sosial untuk mendeteksi lokasi berkumpulnya para remaja dan mencegah aksi balap liar sejak dini.

Polisi juga bekerja sama dengan komunitas ojek online (ojol) sebagai mitra strategis dalam penegakan hukum. Pengemudi ojol memiliki mobilitas tinggi di jalan raya, sehingga peran mereka sangat penting dalam menjaga keselamatan lalu lintas. Melalui dialog langsung, polisi menyosialisasikan pentingnya penggunaan helm standar dan mengingatkan bahaya penggunaan ponsel saat berkendara.

Teknologi menjadi senjata utama dalam penegakan hukum. Polisi memaksimalkan penggunaan kamera ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) untuk merekam pelanggaran di jalan raya. Ribuan pelanggaran berhasil terekam, sementara penindakan manual hanya dilakukan dalam situasi khusus untuk menjaga objektivitas.

Pelanggaran lalu lintas pada hari kedua didominasi oleh pengendara sepeda motor. Jenis pelanggaran yang sering ditemukan adalah tidak menggunakan helm, melawan arus, dan pengendara di bawah umur. Data pelanggaran ini akan menjadi bahan evaluasi untuk memperbaiki efektivitas Operasi Zebra di hari-hari selanjutnya.

Selain itu, kecelakaan lalu lintas juga menjadi perhatian serius. Tercatat ada 46 kejadian kecelakaan pada hari kedua yang mengakibatkan empat korban jiwa. Polisi langsung memetakan lokasi kejadian untuk meningkatkan pengawasan di titik rawan kecelakaan.

Operasi Zebra 2025 hari kedua berjalan dengan lancar berkat pengelolaan data yang efektif, profesionalisme petugas, serta kemitraan dengan berbagai komunitas. Dengan fokus pada penertiban balap liar, peningkatan keamanan jalan raya, dan penegakan hukum yang transparan, diharapkan angka pelanggaran dan kecelakaan dapat terus berkurang.

Melalui evaluasi hari kedua, Operasi Zebra 2025 menunjukkan hasil yang positif. Polisi semakin mampu beradaptasi dengan situasi lapangan dan mengoptimalkan penggunaan teknologi dalam penegakan hukum. Dengan fokus pada keselamatan masyarakat dan penanganan pelanggaran secara terukur, diharapkan keselamatan lalu lintas di Indonesia akan terus meningkat.

Baca Juga : Analis Puji Langkah Humanis Kakorlantas Polri Utamakan Keselamatan Warga di Operasi Zebra 2025

Exit mobile version