Detik.com – Kakak beradik di Sidoarjo belajar daring sambil berjualan nasi bungkus. Mereka yakni Sovi Dwi Aprilia dan Tri Wahyu. Mereka berjualan nasi bungkus di pinggir jalan. Tepatnya di Perumahan Delta Sari, Desa Kureksari, Kecamatan Waru, Sidoarjo.
Sovi merupakan siswi kelas VIII MTs Darum Ulum. Sedangkan adiknya Tri Wahyu masih kelas I SD. Mereka berjualan nasi bungkus untuk membantu orang tuanya. Yakni agar bisa membeli paket data untuk belajar secara daring.
“Jualan nasi bungkus ini bantu orang tua. Ini satu-satunya penghasilan untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Salah satunya untuk membeli data paketan,” kata Sovi saat ditemui detikcom di tempat berjualan, Rabu (29/7/2020).
Sovi mengaku, jualan nasi bungkus mulai dilakukan selama pandemi COVID-19, atau sejak tak ada sekolah dengan tatap muka. Meski begitu, ia tetap sambil belajar secara daring.
“Selain berjualan, di saat tidak ada pembeli saya bersama adik ini belajar secara daring,” imbuh Sovi.
Sovi mengaku hanya memiliki satu smartphone. Sehingga harus bergantian dengan sang adik. Sehingga belajar daringnya kurang maksimal.
“Ya harus gantian, karena handphone-nya hanya satu,” terang Sovi.
Setiap hari, ia mampu menjual 50 nasi bungkus. Ia berjualan mulai pukul 07.30 WIB hingga dagangannya habis sekitar pukul 10.00 WIB. Harga nasi yang ia jual Rp 6 ribu per bungkus. Keluarganya berjualan nasi bungkus sejak sang ayah meninggal sekitar dua tahun lalu.
“Saya bersama adik setiap hari membantu orang tua. Kalau di saat sekolah ya membantu bersih-bersih perabotan dapur usai digunakan masak nasi bungkus ini,” jelas Sovi.
Di tempat yang sama, seorang pembeli Diana (28) mengatakan, nasi bungkus yang dijual Sovi rasanya enak. Harganya juga terbilang terjangkau.
“Setiap hari saat berangkat kerja pasti beli nasi ini, buat sarapan selain masakannya enak juga murah,” pungkasnya.