Detik.com – Suhu udara di dataran tinggi Dieng pagi ini turun hingga minus 4 derajat celius. Embun es pun lebih tebal dan luas hingga ke lahan kentang milik warga.
Mohson, salah satu petani kentang Dieng mengatakan, tanaman kentang miliknya hari ini terkena embun es atau bun upas. Padahal, kebun kentang berada di belakang rumah atau sekitar 500 meter dari kompleks Candi Arjuna.
“Tanaman kentang saya kena embun es. Hari ini memang embun esnya lebih tebal dan luas. Sampai tanaman belakang rumah sekitar 500 meter dari candi juga terkena embun es,” kata dia saat dihubungi detikcom, Kamis (30/7/2020) pagi.
Dengan kondisi ini, ia mengaku hanya bisa pasrah. Sebab menurutnya, tanaman yang sudah terkana embun es kemungkinan besar akan layu dan mati.
“Kalau sudah kena embun es atau bun upas ini tidak bisa diapa-apain. Biasanya daunnya ini langsung layu, kering kemudian mati,” jelasnya.
Hanya, jika usia tanaman kentang sudah mendekati masa panen, akan sedikit lebih kuat dari ancaman embun es. Meskipun kemungkinan akan layu tetap terjadi jika embun es terus muncul nantinya.
“Kalau masa panen tanaman kentang itu 100 hari. Dan usia tanaman kentang saya yang kena embun es ini baru sekitar 1 bulan. Bahkan, ada juga yang usia tanamannya di bawah satu bulan,” terangnya.
Salah seorang warga Desa Dieng Kulon, Hasta Priyandono mengatakan turunnya suhu udara Dieng pagi ini mulai berdampak pada tanaman kentang. Terutama di sekitar komplek Candi Arjuna.
“Selain di lapangan Candi Arjuna, tadi pagi saya melihat daun kentang di dekat Candi Arjuna terkena embun es,” sebutnya.