Pikiran-rakyat.com – Setelah adannya pandemi Covid-19, sistem Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di mayoritas daerah belum diizinkan digelar secara tatap muka.
Namun pemerintah telah menerapkan peraturan baru yaitu belajar di rumah masing-masing dengan sistem online atau daring.
Sitem pembelajaran online ini sebagai bentuk antisipasi pencegahan penyebaran virus corona pada para pelajar.
Namun ternyata, kebijakan belajar online tersebut justru telah menimbulkan permasalahan baru di kalangan para pelajar.
Terlebih lagi bagi para pelajar yang berdomisili di wilayah-wilayah yang jauh dari jangkauan internet.
Seperti yang dialami siswa yang bertempat tinggal di Dusun Balambano, Desa Balambano, Kecamatan Wasuponda, Kabupaten Luwu Timur (Lutim), Sulawesi Selatan (Sulsel).
Terdapat puluhan siswa di wilayah tersebut yang setiap harinya harus berjuang mencari lokasi tinggi agar dapat mengakses jaringan internet.
Sebagaimana diberitakan Jurnalpalopo.com sebelumnya dalam artikel “Perjuangan Pelajar di Lutim yang Mendaki Gunung untuk bisa Mengakses Internet“, terkadang mereka harus naik keatas gunung di lokasi perkebunan milik warga setempat.
Salah satu pelajar mengatakan, hanya diatas pegunungan dapat mengakses jaringan.
“Hanya dia tas gunung ini jaringan internet agak normal itupun terkadang hilang,” kata siswa yang enggan ditulis namanya.
Mereka menambahkan, ada dua tempat di pegunungan untuk mengakses jaringan internet jaraknya mencapai 1,4 km dan tempat yang satunya sekitar 2 km.