Cnnindonesia.com – Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menargetkan 10 juta Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terdigitalisasi hingga akhir 2020.
Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Kemenkop UKM Arif Rahman Hakim mengatakan hingga saat ini telah ada 9,4 juta UMKM yang go digital. Jumlah tersebut, berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), bertambah sebanyak 1,4 juta dari tahun 2019 yang masih di angka 8 juta UMKM.
“Alhamdulillah adanya kondisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pelaku UMKM dipaksa untuk menggunakan teknologi informasi, maka penggunaan teknologi melonjak, sekarang di marketplace jumlahnya sudah 9,4 juta,” ujar Arif dalam webinar yang digelar Gojek, Senin (10/8).
Arif melanjutkan, berdasarkan data yang dihimpun Kemenkop UKM dari 230 ribu responden UMKM, terdapat penurunan permintaan terhadap produk dan jasa UMKM sebesar 23,40 persen selama pandemi covid-19.
Penurunan permintaan terutama dialami sektor pariwisata dan transportasi lantaran anjloknya mobilitas orang selama pandemi. Meski demikian, ada sejumlah lapangan usaha yang meningkat tapi belum bisa dioptimalkan lantaran pelaku UMKM tak bisa mengakses pasar digital.
Salah satunya, kata Arif, adalah sektor pangan dan obat-obatan.
“Ini yang kami dorong kepada pelaku UMKM agar mampu membaca peluang dan memanfaatkan pasar dalam negeri dengan sebaik-baiknya di tengah pandemi, dengan melakukan digitalisasi,” lanjutnya.
Menurut Arif, digitalisasi penting sebab perubahan perilaku konsumen dengan membatasi interaksi fisik dan mengurangi aktivitas di luar rumah terbukti dapat memberi peluang lebih besar kepada UMKM yang terhubung dengan ekosistem digital.
Namun, peluang tersebut belum dimanfaatkan secara optimal sebab dari sekitar 64 juta populasi UMKM di Indonesia, baru 13 persen yang telah go digital.
“Banyak pelaku usaha yang di masa pandemi usahanya tidak berkurang tetapi bisa tumbuh saat pandemi, UMKM yang tumbuh adalah yang bisa membaca peluang dan mampu menyesuaikan diri salah satunya dengan go digital,” imbuh Arif.
Untuk mendukung hal tersebut, Kemenkop UKM juga menggelar pelatihan, pendampingan serta layanan konsultasi untuk usaha mikro dan kecil dalam hal pemasaran hingga desain untuk meningkatkan daya saing UMKM.
“Kami menargetkan di tahun 2021 bisa tumbuh per tahunnya 500 ribu usaha baru. Ini memang bukan pekerjaan yang mudah tapi dengan sinergi bersama pemerintah pengusaha mikro dan kecil target tersebut bisa kami wujudkan,” tandasnya.