Kumparan.com – Kemhan berencana membuat pendidikan militer bagi mahasiswa selama satu semester. Terkait hal ini, anggota Komisi I DPR Dave Akbarshah Fikarno meminta rencana itu dilakukan secara matang.
“Ya pendidikan militer ini ya harus jelas konsepnya. Tujuannya kan untuk membangkitkan semangat persatuan dan kecintaan tanah air, bela negara, tetapi pelaksanaannya itu benar-benar dikonsepkan secara matang,” kata Dave saat dimintai tanggapan, Selasa (18/8).
“Jadi jelas targetnya apa, pelaksanaannya gimana, dan aplikasinya di daerah bagaimana,” lanjutnya.
Dave menilai setiap daerah memiliki karakteristik yang berbeda, begitu pula dengan infrastrukturnya. Sehingga penyamarataan program sulit dilakukan di semua universitas.
“Kalau disamaratakan programnya ya mungkin universitas-universitas besar mampu, tetapi yang kecil-kecil bagaimana? Nah terus kalau mereka enggak mampu, sementara itu merupakan bagian dari kurikulum dan bila tidak dilaksanakan, mahasiswa itu terancam tidak dapat lulus kan juga bahaya buat masa depannya,” jelasnya.
Apalagi, di kampus sudah ada ekstrakurikuler resimen mahasiswa (Menwa). Untuk itu, Dave meminta harus ada kajian yang matang dari Kemhan sebelum program pendidikan militer bagi mahasiswa berjalan.
“Ini juga sempat dibahas. Ini bagaimana kan sudah ada Menwa, apakah ini akan diteruskan atau Menwa masuk ke dalam program ini. Jadi yang mau bergabung dengan Menwa misalnya ini ada tahap satu, tahap dua, tahap tiganya ya, atau misalnya kalau sudah ikut Menwa tak perlu ikut tahap tiga. Ya harus ada konsepnya lah,” tegas Dave.
Komisi I juga belum membahas rencana tersebut dengan Kemhan.
“Belum (pemberitahuan Kemhan). Sidang baru mulai hari ini Komisi I,” tutup Dave.