Tempo.co – Sebanyak sembilan pelajar Sekolah Menangah Atas Luar Biasa atau SMALB Tipe B Negeri Tulungagung, Jawa Timur, mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka atau luar jaringan di sekolah pada Selasa, 18 Agustus 2020. Ini adalah uji coba pembelajaran tatap muka sejak pandemi Covid-19 merebak pada Maret 2020.
Para pelajar wajib mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, mengecek suhu tubuh, serta memakai masker dan pelindung wajah sebelum masuk kelas pada pukul 07.00. Kepala SMA Luar Biasa B Negeri Tulungagung, Jawa Timur, Suroso mengatakan ada 19 pelajar difabel yang mengikuti pelajaran tatap muka.
Jumlah itu kemudian dibagi menjadi dua rombongan belajar. “Untuk uji coba pembelajaran tatap muka hari ini, kami programkan satu rombongan belajar dulu yang terdiri dari sembilan siswa,” kata Suroso.
Satu rombongan belajar lainnya yang terdiri dari sembilan siswa, menurut dia, akan menjalani uji coba pembelajaran tatap muka pada Rabu, 19 Agustus 2020. Suroso menjelaskan, ada satu pelajar difabel yang tidak mengikuti proses belajar mengajar tatap muka karena orang tuanya belum mengizinkan.
Uji coba belajar tatap muka selama pandemi Covid-19 ini rencananya berlangsung selama dua pekan. Setelah itu pihak sekolah bersama dinas pendidikan akan mengevaluasi efektivitas proses dan risikonya. Jika hasil evaluasi menunjukkan cara ini dapat diadaptasi sebagai metode pembelajaran di era new normal pandemi Covid-19, maka bukan tidak mungkin sekolah lain akan menerapkan cara serupa.
Suroso menjelaskan, belajar tatap muka jauh lebih efektif bagi siswa berkebutuhan khusus karena kendala pendengaran seperti di SLB B. Musababnya, mereka membutuhkan bimbingan langsung dari guru untuk menjelaskan materi pelajaran. Kondisi ini berbeda dengan metode pembelajaran daring yang membuat para siswa kesulitan memahami dan merespons materi pelajaran dari guru atau buku.
“Metode pembelajaran daring juga bisa diserap. Tapi jika dipersentasekan, kemampuan daya serapnya hanya sekitar 70-an persen,” kata Suroso. “Terlebih ada orang tua siswa yang tidak memiliki telepon pintar sampai kendala kuota internet.”
Selain di SMA Luar Biasa Tipe B Negeri ini, uji coba pembelajaran tatap muka juga berlangsung di SMA Negeri 1 Kedungwaru dan SMK Negeri Pagerwojo, Tulungagung. “Kami memberikan asistensi kepada pihak sekolah selama proses uji coba pembelajaran tatap muka ini,” kata Suparmo, pengawas sekolah dari Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur di Tulungagung.