Cnnindonesia.com – Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono menilai hubungan anggota TNI-Polri di ‘akar rumput’ tidak seharmonis pada aras elite, khususnya antara Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Idham Azis.
Ia berharap seluruh jajaran TNI-Polri mencontoh kekompakan Hadi dan Idham atau kebersamaan para petinggi TNI-Polri lainnya, agar tak terulang insiden penyerangan Polsek Ciracas, Jakarta Timur pada Sabtu (29/8) dini hari kemarin.
“Hubungan TNI dan Polri kalau kita lihat di elitenya baik. Panglima TNI, KSAD, Pangdam itu semua baik. Termasuk Panglima dan Kapolri kemana-mana selalu bersama,” kata Dave kepada CNNIndonesia.com, Senin (31/8).
Ia menyebut hubungan anggota TNI-Polri di tingkat bawah kerap terjadi gesekan. Menurutnya, doktrinisasi di masing-masing institusi perlu dikaji.
Ketua DPP Partai Golkar itu pun menyarankan para personel di masing-masing wilayah membuat patroli bersama atau kegiatan lainnya untuk membangun kekompakan.
Dave menambahkan, kasus perusakan dan pembakaran Polsek Ciracas harus menjadi pelajaran bagi prajurit TNI dan anggota Polri.
“Panglima dan Kapolri saja kompak dan selalu bersama. Masa, yang di bawahnya tidak,” ucap dia.
Markas Polsek Ciracas diserang sekitar 100 orang tak dikenal pada Sabtu (29/8) dini hari. Dua personel polisi terluka dan dua unit mobil rusak.
Belakangan terungkap puluhan prajurit TNI terlibat dalam aksi penyerangan tersebut.
Peristiwa ini dipicu oleh kabar hoaks yang disebar seorang anggota TNI yang bertugas di Direktorat Hukum Angkatan Darat (Ditkumad) bernama Prada Muharman Ilham (MI).
Prada MI mengaku dikeroyok, lalu mengirim pesan singkat ke rekan-rekannya sesama prajurit TNI yang kemudian berujung penyerangan.
Namun setelah ditelusuri, ternyata Prada MI tidak dikeroyok. Ia terluka karena kecelakaan tunggal akibat tidak dapat mengendalikan motornya saat akan menyalip motor di depannya.
KSAD Jendral Andika Perkasa meminta maaf kepada semua pihak yang telah menjadi korban penyerangan Markas Polsek Ciracas.
“TNI AD memohon maaf atas terjadinya insiden yang menyebabkan korban maupun perusakan yang dialami oleh rekan-rekan baik dari masyarakat sipil maupun anggota Polri yang tidak tahu apa-apa,” kata Andika dalam konferensi pers di Mabes TNI AD, Jakarta, Minggu (30/8).
Andika menyatakan TNI akan mengawal terus insiden tersebut. Termasuk, di antaranya memberikan ganti rugi biaya perawatan para korban dan kerusakan fisik yang dilakukan oleh para pelaku.