Kontan.co.id – Presiden Joko Widodo menyebut bulan September jadi harapan Indonesia lolos dari resesi. Bulan September menjadi kesempatan Indonesia untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi. Akibat pandemi virus corona (Covid-19), pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi pada kuartal kedua tahun 2020.
“Kita masih punya kesempatan September ini, kalau kita masih dalam posisi minus artinya kita masuk ke resesi,” ujar Jokowi saat memberikan arahan kepada Gubernur secara virtual di Istana Bogor, Selasa (1/9).
Sebagai informasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua adalah -5,32% setelah mencatatkan pertumbuhan positif 2,97% pada kuartal pertama. Oleh karena itu bila pada kuartal ketiga Indonesia mengalami kontraksi kembali maka dapat dikatakan Indonesia masuk dalam resesi.
Oleh karena itu, percepatan belanja menjadi hal yang didorong untuk percepatan pemulihan ekonomi. Termasuk realisasi belanja yang ada pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Saya berharap agar terutama realisasi APBD ini betul-betul segera jadi konsentrasi harian para gubernur untuk mengingatkan bupati dan walikota yang masih berada di posisi rendah,” terang Jokowi.
Belanja barang dan jasa, belanja modal, serta belanja bantuan sosial menjadi yang utama untuk digenjot realisasinya. Sehingga akan memberikan dampak bagi konsumsi masyarakat.