Jpnn.com – Penyebaran COVID-19 yang cepat membuat sejumlah negara melakukan pembatasan aktivitas warganya.
Dampaknya, sektor perekonomian terhantam, pendapatan masyarakat merosot tajam.
Banyaknya orang yang kehilangan pendapatan membuat keadaan ekonomi belum terlihat membaik.
Sejumlah negara bahkan harus menyatakan diri mengalami resesi ekonomi karena arus pendapatan berbanding terbalik dengan pengeluaran.
Lebih parahnya, sejumlah orang harus angkat kaki dari rumah tinggal sementara atau yang biasa disebut kontrakan karena tidak memiliki kemampuan lagi membayar kewajiban kepada pemilik rumah.
“Sebenarnya kalau melihat keadaan seperti itu lebih baik beli rumah subdisi daripada mengontrak. Karena ada banyak kelebihan yang bisa didapatkan,” ujar Dewi Kartika, Direktur PT Arifindo Adiputra Ariaguna (AAA), pengembang Daru Estate dalam keterangannya, Senin (31/8).
Dewi menjelaskan, kelebihan dari pemerintah tersebut berupa subdisi khusus untuk kepemilikan rumah bersubsidi.
“Pemerintah berikan subsidi uang muka secara langsung dengan nilai Rp 4 juta, subsidi bunga yang sama (flat) selama mengangsur dan subsidi bebas PPN,” terang Dewi.
Aneka kemudahan itu, menurut Dewi, ada di Daru Estates. Pasalnya, perumahan tersebut memenuhi unsur serba murah dan sangat cocok untuk investasi di masa depan.
“Kami menawarkan rumah tipe 23/60 sesuai dengan kemudahaan yang diberikan oleh pemerintah dengan harga Rp 168 juta. Biaya proses dan uang muka total mulai dari Rp 3,5 juta all in. Namun ada kelebihan lain seperti subsidi langsung senilai Rp 4 juta, bunga yang stabil di angka 5 persen selama proses cicilan dan bebas PPN. Bahkan cicilan bulanannya tidak jauh berbeda dari ngontrak rumah,” bebernya.
Sejumlah fasilitas pendukung mulai dari row jalan yang lebar, taman dan bahkan Tempat Pemakaman Umum (TPU) khusus warga perumahan juga disiapkan oleh pengembang.
Tidak hanya itu, Dewi juga menjelaskan bahwa Daru Estate mengusung konsep Transit Oriented Development (TOD).
Yaitu tempat tinggal yang berdekatan dengan titik-titik transportasi seperti stasiun kereta, terminal dan bandara hingga dekat dengan fasilitas penunjang seperti pasar, sekolah, rumah sakit maupun kantor pemerintanhan.
“Daru Estates sangat dekat Stasiun Daru, Tangerang. Kalau dihitung waktu berjalan kaki hanya 10 menit saja lho. Dekat banget kan. Jadi sangat cocok untuk mereka yang memiliki aktifitas menggunakan sarana kereta listrik baik itu ke Jakarta maupun ke Rangkasbitung,” terangnya.
Selain itu pula, lokasinya yang sangat strategis membuat harga jual kembali rumah tersebut terus meningkat tiap tahunnya.
“Tiap tahunnya naik belasan juta rupiah,. Jadi kalau hanya ngontrak rumah di saat pandemi seperti ini sewaktu-waktu bisa diusir pemilik rumah. Nah, kalau sudah punya rumah sendiri nggak. Bilamana lagi tidak punya uang untuk membayar cicilan kan bisa di over kredit. Dapat duit lagi,” paparnya.
Dengan luas sekitar 35 hektare di Daru Estates sudah terbangun ratusan unit rumah subsidi.
Sebagian besar bangunan tersebut sudah dihuni oleh masyarakat yang memiliki aktivitas pekerjaan di Jakarta.