Sehatq.com – Ubi jalar merupakan salah satu pengganti bahan makanan pokok, selain nasi dan jagung. Meski mengandung karbohidrat, serat, vitamin, mineral, dan zat lainnya, konsumsi ubi jalar secara berlebihan nyatanya dapat menimbulkan mudarat dibandingkan manfaat. Lantas, apa bahaya ubi jalar bila dikonsumsi secara berlebihan?
Kandungan nutrisi ubi jalar dan manfaatnya untuk tubuh
Kandungan ubi jalar terbilang sangat lengkap. Mulai dari karbohidrat, serat, hingga sejumlah vitamin dan mineral. Adapun rata-rata kandungan nutrisi dalam ubi jalar meliputi:
- Kalori 86 kkal
- Karbohidrat 20,12 gram
- Protein 1,6 gram
- Lemak 0,05 gram
- Serat 3 gram
- Vitamin B12 11 mikrogram
- Vitamin B3 0.557 mg
- Vitamin B5 0.80 mg
- Vitamin B6 0.209 mg
- Vitamin B2 0.061 mg
- Vitamin B1 0.078 mg
- Vitamin A 14187 IU
- Vitamin C 2.4 mg
- Vitamin E 0.26 mg
- Vitamin K 1.8 mikrogram
- Kalsium 30 mg
- Zat besi 0.61 mg
- Magnesium 25 mg
- Mangan 0.258 mg
- Fosfor 47 mg
- Zinc 0.30 mg
- Alpha karoten 7 mikrogram
- Beta karoten 8509 mikrogram
Tak heran apabila sumber karbohidrat berwarna oranye, kuning, putih, merah, atau ungu ini memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan.
Manfaat ubi jalar mulai dari menurunkan berat badan, menjaga kesehatan mata, mengatasi diabetes, menurunkan tekanan darah, mengobati gangguan pencernaan, meningkatkan imun tubuh, mengurangi antiradang, meningkatkan sensitivitas insulin penderita diabetes, hingga mengurangi risiko kanker.
Bahaya ubi jalar bagi kesehatan apabila dikonsumsi berlebihan
Sebenarnya, makan ubi jalar dalam porsi yang wajar merupakan hal yang aman dilakukan. Namun, bahaya ubi jalar yang dikonsumsi dalam jumlah berlebihan memang dapat menimbulkan risiko efek samping bagi kesehatan. Terlebih pada beberapa orang dengan riwayat kondisi kesehatan tertentu.Beberapa risiko bahaya ubi jalar bagi kesehatan apabila dikonsumsi secara berlebihan, yakni:
1. Gangguan pencernaan
Salah satu bahaya ubi jalar yang dikonsumsi dalam jumlah berlebihan adalah meningkatkan risiko nyeri pada lambung. Ubi jalar diketahui mengandung salah satu jenis alkohol gula bernama mannitol.
Bagi beberapa orang yang memiliki sistem pencernaan sensitif atau intoleransi terhadap makanan yang mengandung mannitol, mungkin akan mengalami gejala gangguan pencernaan setiap kali makan ubi jalar. Misalnya, nyeri lambung, kram perut, kentut, diare, atau sembelit.
2. Karotenodermia
Kandungan beta karoten yang merupakan bentuk awal dari vitamin A memang bermanfaat untuk menjaga imun tubuh dan fungsi organ tubuh yang penting, seperti jantung, paru-paru, dan ginjal.
Akan tetapi, saat Anda terlalu berlebihan mengonsumsi ubi jalar, banyaknya asupan ubi jalar yang masuk ke dalam tubuh dapat mengakibatkan perubahan pada warna kulit menjadi oranye atau kekuningan.Meski tidak terlalu mengancam kesehatan, bahaya ubi jalar yang dikonsumsi secara berlebihan ini dapat mengganggu penampilan orang yang mengalaminya.
3. Batu ginjal
Bahaya ubi jalar yang dimakan secara berlebihan ternyata dapat membentuk batu ginjal dalam tubuh. Pasalnya, ubi jalar kaya akan asam oksalat dan kalsium sehingga tubuh tidak dapat memecah banyaknya kandungan nutrisi yang masuk ini.
Akibatnya, nutrisi tambahan tersebut dapat menumpuk di dalam tubuh sehingga menyebabkan pembentukan batu ginjal. Oleh sebab itu, penderita gangguan ginjal alangkah baiknya untuk membatasi konsumsi ubi jalar.
Anda juga dapat mengurangi risiko pembentukan batu ginjal dengan minum banyak cairan saat konsumsi makanan yang kaya akan asam oksalat.
Cara ini dapat membantu agar asam oksalat dan kalsium tidak berikatan membentuk kristal sebelum diolah oleh ginjal sehingga mencegah pembentukan batu ginjal.
Selain itu, penderita gangguan ginjal juga perlu membatasi konsumsi ubi jalar karena kandungan kalium dan air yang banyak di dalamnya dapat berisiko membahayakan.
4. Peningkatan kadar kalium dalam darah
Bahaya ubi jalar yang dikonsumsi secara berlebihan juga dapat mengancam penderita jantung yang menggunakan obat resep dokter berupa beta-blocker.
Kandungan kalium yang banyak pada ubi jalar ternyata dapat menimbulkan interaksi obat pada pengguna obat beta-blocker sehingga menyebabkan peningkatan kadar kalium dalam darah.
Maka dari itu, bagi Anda yang mengonsumsi obat beta-blocker rutin sebaiknya konsultasikan kepada dokter untuk mengetahui jumlah yang wajar untuk makan ubi jalar.