Akurat.co – Kementerian Koperasi dan UKM, Mastercard Center for Inclusive Growth dan Mercy Corps Indonesia memperkuat kemitraan untuk mendukung penguatan layanan digital bagi UMKM di Indonesia. Sinergi ini akan menyasar 40 ribu UMKM di tanah air melalui skema pelatihan dan pendampingan.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengapresiasi kemitraan ini untuk memperbaiki kondisi UMKM di masa dan setelah pandemi COVID-19. Sebab, berdasarkan survei yang dilakukan Kementerian Koperasi dan UKM, COVID-19 telah berdampak pada UMKM di antaranya 26,8 persen mengalami penurunan permintaan, 24,9 persen mengalami kendala pemasaran, 23,8 persen mengalami kesulitan akses bahan baku, 23,5 persen mengalami kendala SDM, dan lain-lain.
Teten menegaskan UMKM yang mampu bertahan, bahkan usahanya tumbuh di tengah masa pandemi, adalah mereka yang sudah terhubung dengan platform online. Di lain pihak, baru 13 persen UMKM yang telah memiliki akses ke layanan digital, baik melalui digital marketing, digital payment, digital financial services, dan berbagai bentuk layanan digital lainnya.
“Kami menyambut baik peran Mastercard dalam mempelopori Mastercard Academy 2.0 (MA 2.0), sebagai prakarsa keterampilan unggulan untuk memberdayakan masyarakat Indonesia agar berhasil dalam ekonomi digital dan kami mendukung fitur seri webinar Mastercard Academy 2.0 yang juga akan diperkuat melalui platform MicroMentor Indonesia,” kata Teten Masduki lewat keterangan tertulisnya, Jakarta, Jumat (4/9/2020).
Sinergi dilakukan melalui kegiatan pendampingan usaha melalui platform digital melalui integrasi antara platform MicroMentor Indonesia (micromentor.org) dengan platform e-learning yang diinisiasi oleh KemenUKM (www.edukukm.id), akses mentoring bisnis one-to-one dengan relawan mentor, webinar pengembangan bisnis, serta pelatihan keamanan siber kepada setidaknya 30 ribu UMKM di Indonesia melalui skema non-APBN.
Dirinya juga menambahkan bahwasanya pihaknya bersama dengan tim MicroMentor Indonesia akan melatih dan mendampingi UMKM tentang tata cara penggunaanya melalui platform MicroMentor Indonesia yang diintegrasikan dengan platform pelatihan berbasis daring KemenkopUKM di edukukm.id dan dapat menjangkau 40 ribu UMKM.
Senada dengan pernyataan Menkop Teten, Navin Jain selaku Country Manager of PT Mastercard Indonesia, mengatakan dalam masa krisis COVID-19 telah menunjukkan kekuatan ekonomi digital untuk menopang masyarakat dan perdagangan selama masa-masa sulit.
Seiring para pelaku bisnis mempercepat transformasi digital, ada kebutuhan untuk memastikan bahwa setiap pemain di dalam ekosistem dilengkapi dengan keterampilan, pengetahuan, alat-alat, dan teknologi yang tepat sehingga tidak ada yang tertinggal di masa depan.
“Melalui berbagai inisiatif seperti Mastercard Academy 2.0, Mastercard berkomitmen untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam menciptakan ekonomi digital yang inklusif, yang bekerja dan memberikan manfaat kepada setiap orang di mana pun, dan kapan pun,” kata Navin Jain.
Dalam kesempatan yang sama, Ade Soekadis selaku Executive Director Mercy Corps Indonesia mengatakan dengan mengintegrasikan platform MicroMentor Indonesia (id.micromentor.org) dengan platform e-learning yang diinisiasi oleh KemenkopUKM (www.edukukm.id), akan semakin banyak lagi fasilitas yang dapat diakses UMKM sesuai kebutuhan mereka dan tentunya dapat menjangkau wirausaha yang lebih luas lagi di Indonesia.
Direncanakan MicroMentor Indonesia dapat menjangkau 50 ribu UMKM dan profesional bisnis serta menciptakan 35 ribu interaksi hingga pertengahan 2022 dan diharapkan dapat terus berkembang di tahun-tahun selanjutnya.
MicroMentor Indonesia atau MMI (id.micromentor.org) telah diluncurkan sejak Juni 2019 di Indonesia yang merupakan platform mentoring pertama yang tersedia secara gratis di Indonesia yang dikembangkan oleh Mercy Corps Indonesia (mercycorps.or.id) dan merupakan bagian dari platform global MicroMentor.
Sebagai informasi, MMI adalah platform yang dikembangkan untuk menghubungkan wirausaha mikro dan kecil dengan relawan profesional dan wirausahawan berpengalaman sebagai mentor untuk mentoring one-to-one.
Dalam satu tahun peluncuran, sebanyak 14 ribu wirausaha mikro dan kecil serta relawan mentor di Indonesia telah mendaftar di platform MMI. Sekitar 40 persen dari pengguna tersebut adalah pengguna aktif, dan menciptakan lebih dari 1.200 koneksi mentoring. Dari pengguna tersebut: 89 persen wirausaha mengalami peningkatan omzet usaha; 91 persen mampu bertahan di tahun pertama usahanya; dan menciptakan 1.158 lapangan pekerjaan baru.