Dream.co.id – Para pelajar tingkat SMA/SMK/SLB di Jawa Barat (Jabar) bisa sedikit bernapas menjalani masa pembelajaran jarak jauh (PJJ). Pemerintah Provinsi Jabar akan membagian gratis 3,25 juta kartu perdana Telkomsel berisi kuota internet sebesar 10 GB.
Tak hanya anak didik, kartu perdana dengan masa aktif 30 hari itu juga akan diberikan kepada guru dan mahasiswa di Jabar.
” Untuk guru dan siswa, kurang lebih total 1,9 juta keping. Sisanya, 1,3 juta buah akan diberikan kepada santri dan mahasiswa yang membutuhkan di Jabar,” ujar Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dikutip dari Disdik.jabarprov.go.id, Kamis, 3 Agustus 2020.
Pembagian kartu perdana gratis dengan masa tenggang satu bulan tersebut hanya akan diberikan di tahap pertama. Selanjutnya, pemilik kartu cukup membayar Rp5.000 jika masih ingin menggunakan kartu tersebut.
Cara Dapat Kartu Perdana Gratis
Program kartu perdana gratis ini akan berjalan hingga Desember 2020.
Menurut Ridwan Kamil, pihaknya saat ini sedang mencari cara untuk menggratiskan biaya perpanjangan kartu tersebut. Untuk itu Pemprov akan membahas lebih lanjut dengan DPRD Provinsi Jabar.
Untuk bisa mendapatkan kartu perdana gratis tersebut, para siswa dan guru yang menjadi wewenang Pemprov Jabar bisa mendapatkannya melalui kantor cabang dinas melalui Dapodik.
” Sedangkan di luar itu bisa registrasi melalui Pikobar agar kami bisa sinkronkan datanya. Jadi, nanti pihak Telkomsel akan menerima data yang bersih dan terkonfirmasi,” ungkapnya.
Direktur Human Capital Management Telkomsel, R. Muharam Perbawamukti menjelaskan, kuota data ini dapat digunakan untuk mengakses seluruh gabungan keunggulan paket Ilmupedia dan paket konferensi yang telah ada.
” Kuota ini memberikan kenyamanan untuk mengakses aplikasi e-learning dan 240 situs e-learning serta sejumlah aplikasi konferensi video,” paparnya.
Muharam juga menjanjikan akan menghadirkan layanan dan jaringan berkualitas untuk mendukung pelajar yang terdampak pandemi.
” Kami berharap, dengan kolaborasi ini seluruh pelajar dapat mengoptimalkan pemanfaatan ekosistem digital dalam peningkatan produktivitas belajar. Sehingga, walau dari rumah, para pelajar dan mahasiswa tetap bisa belajar serta menghasilkan karya-karya akademis yang positif dan bermanfaat,” ungkapnya