okezone.com – Kementerian Pertanian kembali mengajak petani untuk memanfaatkan program asuransi pertanian. Program ini bisa membantu petani menghidari kerugian akibat gagal panen.
Kali ini, Kementan mengajak petani di Desa Done, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, NTT, yang terpaksa mengkonsumsi ubi hutan beracun akibat gagal panen.
Lahan pertanian warga di Sikka gagal panen akibat musim panas berkepanjangan. Akibatnya bukan hanya pertanian menjadi gagal panen, stok pangan petani pun mulai menipis.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kondisi seperti ini harus diantisipasi petani. “Peringatan mengenai ancaman kekeringan ini sudah lama disampaikan Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia, FAO. Dalam berbagai kesempatan kita pun menyampaikan ancaman ini. Buat petani, asuransi adalah langkah terbaik untuk menjaga lahan. Oleh karena itu, ayo manfaatkan,” ajak Mentan SYL, Senin (14/9/2020).
Sementara Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy, mengatakan asuransi dijamin tidak akan memberatkan petani. Apalagi, program ini disinergikan dengan KUR.
“Asuransi kita sinergikan dengan KUR dan keduanya bisa dimanfaatkan petani. Jadi saat KUR cair, petani bisa membayar polis asuransi. Jadi tidak akan memberatkan,” katanya.
Sarwo Edhy menambahkan, petanidi Sikka bisa memanfaatkan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Premi yang harus dibayarkan pun relatif terjangkau, sebesar Rp 180.000 /hektare (ha)/MT.
Sedangkan nilai pertanggungan sebesar Rp 6.000.000/Ha/MT. Asuransi ini memberikan perlindungan terhadap serangan hama penyakit, banjir, dan kekeringan. Petani dijamin tidak akan merugi karena lahan sudah ter-cover asuransi.