Kumparan.com – Di masa pandemi ini, Universitas Muhmmadiyah Malang memberi akses kepada para mahasiswanya untuk turut berkontribusi dalam negeri dengan mengadakan program Pegabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM). Tim pegabdian masyarakat oleh mahasiswa yang tergabung dalam kelompok 20 gelombang 9, pada tanggal 19 September 2020 telah mengadakan agenda yang memberi fokus pada UMKM di Dusun Bangeran, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. UMKM tersebut bergerak pada usaha ruhaman warga dalam budidaya jamur tiram.
UMKM merupakan roda pengerak bagi perokomonian masyarakat. UMKM masuk ke dalam ketegori usaha mikro yang berdiri sendiri, baik individu maupun kelompok. Oleh sebab itu UMKM ini cocok diterapkan dalam lingkup kecil seperti halnya usaha rumahan di Dusun Bangeran yang bergerak pada budidaya jamur tiram. UMKM jamur tiram di Dusun Bangeran ini hanya dilakukan oleh salah seorang warga yang baru mulai merintis pada usaha tersebut. Keterbatasan tenaga menjadi salah satu faktror penghambat produksi jamur dalam jumlah yang cukup banyak.
Kontribusi terhadap UMKM jamur tiram di Dusun Bangeran ini dirasa memiliki potensi dalam meningkatkan lapangan pekerjaan baru bagi para warga. Berkaca dari baground warga Dusun Bangeran yang notabennya para warganya banyak yang berkutat dalam bidang pertanian, hanya warga yang memiliki hak milik lahan sawahlah yang berada pada posisi atas dalam tingkatan perekonomian di Dusun Bangeran, sedangkan warga yang tidak memiliki hak milik lahan sawah hanya dapat berprofesi menjadi buruh dengan penghasilan yang tidak stabil. Oleh karena ini UMKM jamur tiram ini menjadi sebuah harapan baru bagi para warga Dusun Bangeran untuk meningkatkan perkonomian sebelumnya.
Jamur tiram dikenal dengan rasa yang enak serta kandungan gizi yang cukup tinggi. Selain itu jamur tiram juga dapat disajikan dengan bergam variasi masakan. Hal ini menjadi salah satu faktor tingginya minat konsumen akan jamur tiram. Budidaya jamur tiram ini cukup sederahana karena tidak memerlukan teknologi tinggi dan lahan yang luas. Hanya diperlukan perisiapan seperti ruang khusus, bibit jamur serta media tumbuh dan saranana perawatan lainya. Jamur tiram ini bisa dijadikan salah satu pilihan lahan bisnis baru yang menjanjikan dengan hanya memakan sedikit modal dan usaha ini dirasa cocok bagi para warga yang ingin menerapkan work from home di masa pandemi ini.
UMKM jamur tiram di Dusun Bangeran berproduksi di sebuah rumah milik salah satu warga di Dusun Bangeran. Kontribusi yang diberikan oleh Mahasiswa ini ini meliputi tahapan dalam budidaya jamur tiram, mulai dari proses awal hingga akhir yang dilakukan dengan rentan waktu 3 hari dan tentu saja dengan memperhatikan protokol kesehatan. Mahasiswa membantu UMKM jamur tiram di Dusun Bangeran dengan menghasilkan lebih banyak jamur tiram dari sebelumnya. Hal tersebut tejadi karena jumlah tim pegabdian masyarakat oleh mahasiswa (PMM) kelompok 20 gelombang 9 yang memungkinkan lebih banyaknya produski jamur tiram dari sebelumnya.
Melalui kontribusi yang diberikan oleh mahasiswa untuk masyarakat dalam agenda yang telah ditentukan terkait UMKM di Dusun Bangeran ini, merupakan bentuk upaya kepedulian mahasiswa terhadap roda perekonomian warga Dusun Bangeran. Tim pegabdian masyarakat oleh mahasiswa (PMM) kelompok 20 gelombang 9 berharap para warga di Dusun Bangeran dapat terus mendirikan serta mengembangkan UMKM dalam bidang apapun termasuk budidaya jamur. Agar terciptanya kesejateraan perekonomian bagi semua warga di Dusun Bangeran.