Idntimes.com – Staf Khusus Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop-UKM) Riza Damanik menyampaikan hingga 21 September 2020 sudah ada 5.909.647 usaha mikro atau sekitar 64,50 persen yang mendapat bantuan Rp2,4 juta dari pemerintah.
“Pemerintah memberikan bantuan kepada 12 juta usaha mikro, masing-masing usaha mikro mendapatkan Rp2,4 juta. Untuk tahap awal, pemerintah memberikan bantuan kepada 9.162.486 usaha mikro. Dari 9.162.486 usaha mikro ini, per 21 September 2020, 64,50 persen atau 5.909.647 usaha mikro sudah mendapatkan bantuan,” kata Riza Damanik dalam keterangan resminya, Rabu (23/9/2020).
1. Penyaluran 100 persen tahap awal ditargetkan selesai 30 September 2020
Riza mengatakan target penyaluran bantuan sebesar 100 persen untuk 9.162.486 usaha mikro diharapkan tercapai paling lambat akhir September 2020. Selanjutnya, pemerintah akan menyalurkan bantuan tahap kedua.
“Banpres untuk 9,1 juta usaha mikro yang mencapai Rp22 triliun pada tahap awal ini, diharapkan, paling lambat 30 September 2020 sudah tersalurkan semua,” ucap dia.
2. Perbankan dorong UMKM agar bankable
Dalam mengembangkan usahanya, pelaku usaha mikro, kecil dan menengah seringkali menghadapi sejumlah hambatan seperti keterbatasan modal maupun aksesibilitas perbankan. Meskipun usaha yang dilakukan pelaku UMKM cukup menjanjikan, pihak bank kerap kali menilai usaha mereka unbankable yakni tidak layak atau tidak mampu mampu memenuhi syarat perbankan.
Direktur Usaha Mikro PT Bank Rakyat Indonesia, Supari, mengatakan bantuan Presiden (banpres) untuk UMKM bisa menambah modal para pelaku UMKM. Manfaat lanjutannya adalah bisa menjadikan usaha mikro yang unbankable menjadi bankable.
“Jika pelaku UMKM sudah bankable tentunya bisa lebih mudah mengakses pinjaman di perbankan dalam rangka mengembangkan usahanya,” ujar Supari.
3. Perbankan bakal dorong kemudahan akses permodalan bagi UMKM
Supari menuturkan, BRI maupun perbankan lainnya terus berupaya agar pelaku usaha mikro semakin mendapat kemudahan dalam permodalan. Ke depannya, bukan tidak mungkin semakin banyak akses permodalan yang ditempuh UMKM, salah satunya KUR.
“Jelas banpres produktif itu tidak berhenti di situ, mereka diupayakan untuk menggunakan uang ini untuk tambahan modal kerja, nantinya yang sudah bisa mengakses banpres produktif bisa juga mengakses KUR super mikro itu merupakan suatu kesinambungan bunganya itu ditanggung oleh pemerintah,” jelas dia.
Sampai saat ini, BRI telah menyalurkan banpres produktif kepada hampir 2 juta pelaku usaha mikro yang berhak menerimanya. Perseroan masih akan terus melakukan penyaluran Banpres guna mempercepat pemberian bantuan ke 9,1 juta UMKM di tahap pertama.
“Hari ini saya bincang-bincang dengan pak Deputi, sudah disiapkan untuk BRI segera melakukan validasi untuk 3 juta nasabah calon penerima lagi. Mengejar target 9,1 juta penerima kelihatannya semakin kesini semakin lancar kita bisa support sampai dengan 9,1 juta itu di posisi September ini,” imbuh dia.