Pikiran-rakyat.com – Sudah 7 bulan pandemi Covid-19 melanda Indonesia dan yang paling berdampak adalah pelaku usaha yang mempertahankan bisnisnya.
Perry Tristianto salah satu pengusaha ternama asal Kota Bandung, Jawa Barat, mengungkapkan selama pandemi Covid-19 bisnis gaya hidup mengalami kesulitan di tahun 2020 dan bisnis usaha mikro kecil menengah (UMKM) akan menjadi penguasa sesuai dengan program pemerintah.
Perry adalah pemilik dari beberapa tempat wisata kenamaan di kota Bandung, yakni De Ranch, Farm House, dan Floating Market. Dia juga memiliki beberapa bisnis di bidang kuliner lainnya.
Pria yang kerap dijuluki ‘Raja Factory Outlet’ (FO) mengkhawatirkan bisnis gaya hidup bisa tetap bertahan setelah pandemi berakhir.
“Bisnis gaya hidup ini orang berubah engga? Ini karena pandemi atau orang sudah berubah dalam gaya hidup,” ujar Perry dalam acara virtual YouTube Pikiran Rakyat yang bertajuk “Bincang Santai 3M: Ngobrol soal Pandemi Bersama Perry Tristianto, Pengusaha Bergelar ‘Raja FO’ pada Jumat, 16 Oktober 2020.
Selain itu dia memaparkan bisnis penjualan online memang mengalami kemajuan selama pandemi karena banyak mall ditutup.
Namun, Perry mempertanyakan tren bisnis penjualan online tersebut apakah kembali seperti semula yakni bisnis kembali offline atau tetap akan online.
“Menurut saya, pada waktu bisnis itu bagus dulu, begitu Covid ini hilang, begitu ada vaksin, apakah kembali seperti itu? cetusnya.
Perubahan gaya hidup dari belanja offline (di toko) dan online saat pandemi ini, apakah setelah pandemi usai akan kembali jadi tren belanja offline atau malah tetap online itu yang jadi pertanyaan.
Dia mengatakan bisnis offline ketika pandemi usai diprediksi hanya akan kembali 50-60 persen dan tidak bisa kembali seperti dulu lagi, karena sudah ada pilihan belanja online.
Untuk itu, Perry menyarankan harus dilakukan pembaruan atau perubahan dalam bisnis itu sendiri karena semuanya berubah saat Covid-19.
“Jangan kita mimpi bahwa dulu bisnis kita itu bagus, begitu Covid kita tutup, habis covid semua berubah,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Perry melihat bisnis yang sedang berjalan baik sekarang adalah usaha kecil menengah (UMKM) di bidang fashion.
“UMKM–UMKM kita sangat hebat menurut saya, jadi nantinya ke depan bisnis kecil ini yang menguasai, corporate semua mati, yang kecil ini hidup,” katanya.
Menurutnya resesi hanya berlaku untuk corporate sedangkan untuk UMKM tidak ada resesi.
Dia menyarankan entrepreneur untuk memaksimalkan apa yang dimiliki termasuk kreatif dalam produk maupun marketing.
UMKM di Indonesia menurut Perry yang sesuai dengan program pemerintah akan berkembang ke depannya.
Perry mengatakan pebisnis kecil harus mengetahui branding, segmen pasar, dan mematuhi protokol kesehatan selama pandemi.
Dalam segmen pasar, Perry mencontohkan pebisnis jangan menjual produknya dengan harga yang sama di Dago Bandung dan Soreang.
Perry mengatakan harga produk harusnya berbeda dengan kota di tiap segmen pasar.
“Seorang pebisnis seharusnya tidak menjual produk Rp500 di Bandung yang disamakan seperti Soreang, karena segmen pasar, harusnya Rp2000 dong,” kata Perry.
Menurutnya harga lebih mahal tersebut terkait dengan perputaran uang panas yang ada di kota.
Perry mengungkapkan saat ini secara bisnis saat ini dikuasai oleh UMKM yang menjadi pemenang di tengah pandemi.