TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan asrama haji akan menjadi tempat untuk karantina jemaah umrah sebelum berangkat. Ia menyebut lamanya karantina maksimal tiga hari.
“Karena memang kita sudah sepakat sebelum berangkat peserta umrahnya harus dikarantina terlebih dahulu paling tidak tiga hari,” kata Menag saat meresmikan Gedung Asrama Haji Transit Kupang, di Kota Kupang, Jumat, 27 November 2020.
Oleh karena itu ujar dia, asrama haji yang ada di Kupang setelah diresmikan bisa dijadikan sebagai lokasi karantina umrah bagi jemaah yang mau berangkat atau kembali dari ibadah di Arab Saudi.
Hal ini dilakukan untuk memastikan status kesehatan jemaah umrah terkait Covid-19 sebelum berangkat dan sesudah kembali dari Arab Saudi. Jika hasilnya positif Covid-19 maka akan langsung dirujuk ke rumah sakit. “Di masa Covid-19 karantina harus disiapkan agar tidak ada yang kemudian kecolongan akibat terpapar Covid-19,” tutur Fachrul Razi.
Lebih lanjut, Menag menjelaskan sebagai sarana kegiatan agama, asrama haji memiliki peran strategis untuk meningkatkan hubungan sosial. Oleh karena itu, ia meminta agar Kanwil Kementerian Agama NTT selaku pengelola membuat asrama haji mengambil peran dalam penguatan toleransi dan moderasi untuk agama.
“Ini penting karena begitu saya tahu bahwa mahasiswa Papua itu ditempatkan di sini. Itu luar biasa sekali,” tutur dia.
Jadi, menurut Fachrul, jika asrama haji hanya untuk umat Islam saja maka salah. Sebab di NTT, ujar dia, asrama haji justru menjadi tempat bagi umat Kristen dan Katolik. Inilah yang dinilai Menag menunjukkan suatu toleransi.
Terkait asrama haji yang diresmikan, Fachrul menyatakan fasilitas yang dimiliki setingkat hotel berbintang tiga. Dimana memiliki 42 kamar dengan jumlah tempat tidur mencapai 168 unit.
Menag menyempatkan meninjau kamar, bahkan sempat melihat langsung dapur yang ada di asrama haji. “Ini sudah sangat luar biasa sekali. Tinggal dibenahi lagi. Tadi dapurnya belum rapi, mungkin karena masih sangat baru, jadi pelan-pelan pasti akan dirapikan,” tambah Fachrul Razi.