Detik.com, Surabaya – Pemkot Surabaya kembali menggelar tes swab dadakan. Hari ini dilakukan di dua pasar tradisional, yakni Pasar Pucang dan Pasar Wonokromo karena melihat protokol kesehatan yang mulai kendor. Ratusan orang pun diswab di tempat.
Sayangnya, di Pasar Wonokromo jumlah orang yang diswab tidak sebanyak di Pasar Pucang karena sudah ada yang mengetahui lalu kabur. Swab di pasar ini menyasar pedagang dan pembeli.
“Di Pasar Pucang ada 219 orang dan Pasar Wonokromo ada 22 orang,” kata Wakil Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Kota Surabaya Irvan Widyanto di ruangannya, Senin (30/11/2020).
Irvan mengatakan, swab yang dilakukan ini berdasarkan perintah Wali Kota Risma. Hal ini juga sebagai antisipasi melonjaknya kasus COVID-19 di Surabaya.
“Operasi swab hunter kita arahkan ke pasar ada beberapa hal terkait dengan perintah bu wali dimana dalam memutus mata rantai. Kedua mengantisipasi ada gelombang kedua meskipun di Surabaya masih bisa dikendalikan. Ini salah satu langkah antisipasi,” jelasnya.
Selain diperintah dan memutus mata rantai penyebaran Corona di Pasar, operasi swab dadakan ini juga berdasarkan hasil tracing. Namun yang paling dominan ditemukan adalah keteledoran warga di pasar
“Hasil tracing yang dominan aktivitas jual beli di pasar. Salah satu yang dominan adalah keteledoran perubahan perilaku yang sudah cenderung kendor dan sedikit mengabaikan protokol kesehatan, tidak pakai masker dan diplorot,” ujarnya.
Irvan menegaskan, dilakukannya swab dadakan ini untuk mengingatkan kembali ke warga bahwa wabah COVID-19 masih ada. Oleh karena itu masyarakat diminta untuk tetap menaati protokol kesehatan.
“COVID-19 belum selesai, ini tidak mungkin beban pemerintah tapi tanggung jawab bersama semua stake holder, yang penting masyarakat ada perubahan perilaku yang cenderung mengendorkan dan sedikit mengabaikan protokol kesehatan,” katanya.
Rencananya, besok juga akan dilakukan kembali swab dadakan di pasar. Pihak kecamatan setempat akan melakukannya.
“Besok dimulai temen-temen kecamatan dibantu polsek danramil di pasar-pasar krempyeng di Surabaya termasuk di bawah PD Pasar,” pungkasnya.