Pejabat kementerian luar negeri mengkonfirmasi bahwa rencana India untuk membantu negara lain berjalan sesuai rencana.
“Dalam dua minggu setelah peluncuran vaksin, kami akan mengizinkan ekspor ke beberapa tetangga kami di Asia Selatan. Beberapa dari ekspor ini akan kami bayarkan sebagai hadiah, dan yang lainnya akan dipasok dengan harga yang kira-kira sama dengan yang akan dibeli pemerintah” ujar seorang pejabat kementerian luar negeri.
“India sepenuhnya sadar akan komitmennya kepada tetangga dan seluruh dunia sebagai pembuat vaksin terbesar di dunia.”
Sekretaris Kesehatan Federal Rajesh Bhushan mengatakan India berencana untuk meluncurkan vaksin Covid-19 pada pertengahan bulan ini.
“Dalam 10 hari sejak tanggal Otorisasi Penggunaan Darurat [3 Januari], akan ada peluncuran vaksin,” katanya kepada wartawan di Delhi.
CEO Serum Institute of India, yang memproduksi vaksin Oxford / AstraZeneca di India, juga berusaha untuk menjelaskan kebingungan tentang ekspor.
Adar Poonawalla yang dikutip di media mengatakan bahwa India tidak akan mengizinkan ekspor vaksinnya selama “beberapa bulan”.
Dia mengatakan kepada Associated Press bahwa perusahaannya telah dilarang mengekspor vaksin dan menjual vaksin di pasar swasta. Tetapi pada hari Selasa dia mengatakan kepada BBC bahwa perusahaannya diizinkan untuk mengekspor vaksin untuk program imunisasi pemerintah ke luar negeri, dan mengharapkan untuk mencapai kesepakatan dengan Bangladesh, Arab Saudi dan Maroko dalam beberapa minggu ke depan.