Berlin – Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengklaim produksi dan distribusi vaksin COVAX sedang digiatkan untuk negara-negara miskin. Selain itu, secepatnya akhir Januari, dosis pertama vaksin COVID-19 akan mulai dikirimkan.
Seperti dikutip dari DW Indonesia, Senin (11/1/2021), hingga pertengahan Februari, semua negara peserta COVAX sudah akan mendapatkan jatah awal pesanan vaksin.
COVAX adalah skema pengembangan virus yang digalang oleh PBB, dan diikuti oleh 92 negara ekonomi kecil dan menengah. Sebaliknya negara-negara makmur telah lebih dulu menjalankan program imunisasi berkat vaksin Pfizer BioNTech dan Moderna.
Cara WHO Memenuhi Kebutuhan Vaksin COVID-19 untuk Negara yang Tak Mampu Membiayai
Pihak WHO mengatakan bahwa untuk vaksinnya itu, COVAX sudah mengantongi pemesanan sebanyak dua miliar dosis, dan siap mengirimkan pesanan pertama dalam beberapa pekan, kata kepala pengembangan vaksin WHO, Kate O’Brien.
Hingga akhir tahun, COVAX berharap bisa memenuhi kebutuhan imunisasi vaksin COVID-19 untuk setidaknya 20 persen populasi semua negara peserta.
“Fasilitas yang kami miliki cukup untuk memproduksi dua miliar dosis vaksin,” imbuh O’brien.
“Dengan cara itu lah negara-negara di Afrika dan Asia Selatan, serta negara lain di kelompok 92 negara yang tidak mampu membiayai pengembangan vaksin ini, akan mendapat Vaksin Corona,” sambungnya lagi.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.