Selain Bertha, ada WNI lain yang juga menjadi prioritas penerima vaksin COVID-19 di Amerika Serikat.
Ia adalah Profesor Ling Tan, seorang dokter jiwa asal Indonesia yang mengajar di Pennsylvania State University, Amerika Serikat. Ia mengaku tidak merasakan adanya reaksi apapun setelah divaksin.
Profesor Ling yang sekarang berusia 85 tahun mendapat suntikan vaksin pada tanggal 6 Januari lalu.
“Saya akan mendapat suntikan kedua tanggal 22 Januari,” katanya.
Menurut lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tersebut, dia mendapatkan vaksin karena masih bekerja menjadi tenaga pengajar dan juga masih menemui pasien.
“Saya masih bekerja penuh waktu empat hari dalam seminggu. Saya sudah bekerja di Departemen Psikiatri di Pennsylvania selama 50 tahun.”
Profesor Ling mengatakan siapa saja di Amerika Serikat masih bisa terus bekerja, sepanjang merasa mampu secara fisik dan psikis.
“Di sini orang diminta bekerja hanya karena usia mereka masuk dalam kategori Diskriminasi Usia.”
“Di universitas, mereka senang untuk terus mempekerjakan saya.” katanya.
Setelah menerima vaksinasi, Profesor Ling Tan mengatakan dia tetap melanjutkan tugasnya.
“Sejauh ini saya tidak merasakan gejala apapun. Sehari setelah vaksinasi saya mengangkat barbel dengan tangan dan tidak merasakan apapun,” katanya lagi.