Liputan6.com, Jakarta – Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan akan bahaya yang bisa muncul dari adanya kesenjangan negara-negara dunia terhadap akses vaksin COVID-19.
Dalam sebuah pertemuan dengan Executive Board pada Senin awal pekan ini, Tedros mengatakan bahwa COVAX telah mendapatkan 2 miliar dosis vaksin COVID-19 dari lima produsen dan opsi 1 miliar lebih banyak. Mereka berencana memulai pengiriman pada bulan Februari.
Meski begitu, Tedros mengatakan bahwa ia mendapatkan pertanyaan soal apakah COVAX akan mendapatkan vaksin yang mereka butuhkan. Selain itu, mereka juga bertanya apakah negara-negara berpenghasilan tinggi akan menepati janji mereka.
“Saat vaksin pertama mulai digunakan, janji akses yang setara menghadapi risiko serius,” kata Tedros seperti dikutip dari laman resmi WHO pada Rabu (20/1/2021).
Tedros menyebut lebih dari 39 juta dosis vaksin telah diberikan ke sekitar 49 negara berpenghasilan tinggi. Namun dia menambahkan, di salah satu negara berpenghasilan terendah, hanya ada 25 dosis vaksin virus corona yang telah diberikan.
“Bukan 25 juta, bukan 25 ribu, hanya 25,” tegasnya. “Saya harus terus terang: dunia berada di ambang bencana kegagalan moral dan harga kegagalan ini akan dibayar dengan nyawa dan mata pencaharian di negara-negara termiskin di dunia.”
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.