Mungkinkah Positif COVID-19 Walau Sudah Divaksin? Ini Penjelasannya

Liputan6.com, Jakarta – Para ahli menilai bahwa masih mungkin untuk dites positif terkena Virus Corona COVID-19 bahkan setelah divaksinasi.

Baik vaksin COVID-19 dari Pfizer-BioNTech dan Moderna, keduanya memerlukan dua dosis per pasien agar efektif sepenuhnya. 

Mengutip USA Today, Rabu (27/1/2021), dosis Pfizer-BioNTech pertama lebih dari 50% efektif dalam mencegah COVID-19, dan dosis kedua meningkatkan perlindungan tersebut menjadi sekitar 95%.

The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan, dibutuhkan waktu berminggu-minggu bagi tubuh seseorang untuk membangun kekebalan setelah mendapatkan vaksinasi.

“Itu berarti ada kemungkinan seseorang dapat terinfeksi virus yang menyebabkan COVID-19 sebelum atau setelah vaksinasi dan jatuh sakit,” kata badan tersebut. Ini karena vaksin tidak memiliki cukup waktu untuk memberikan perlindungan.

Nicole Iovine, pakar penyakit menular dan kepala epidemiologi rumah sakit di University of Florida Health, mengatakan bahwa rata-rata orang membutuhkan 10 hingga 14 hari untuk membangun sejumlah antibodi pelindung, tetapi setiap orang berbeda.

“Setiap hari, kemungkinan Anda terinfeksi sedikit berkurang,” katanya.

“Setiap orang dapat membuat respons kekebalan lebih cepat atau lebih lambat dari rata-rata.”

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Exit mobile version