Budi menambahkan, selama enam bulan pertama di 2021, Indonesia baru bisa mendapatkan 90 juta dosis vaksin dari kebutuhan sekitar 363 juta untuk target 181 juta rakyat Indonesia.
“Jadi terbayang, 45 juta rakyat atau 90 juta dosis suntikan, itu disuntikan di enam bulan pertama. Sisanya yang 140 juta atau 270-280 juta dosis suntikan, dilakukan di enam bulan kedua,” ujarnya.
Budi menerangkan bahwa kebutuhan vaksin di semester dua tahun 2021 akan sangat tinggi. Maka dari itu, untuk mencapai target waktu dan cakupan vaksinasi dalam setahun, persiapan harus dilakukan sejak saat ini.
“Itu yang sekarang kita perlu latihan. Karena sekarang vaksinnya masih sedikit, kita coba kapasitasnya seperti apa, dan nanti di semester kedua, begitu jumlah vaksinnya penuh itu datang, kita harus bisa suntikan ke 140 jutaan target dalam jangka waktu enam bulan.”
“Kita tidak mungkin bisa lakukan sendiri, kita harus lakukan ini bersama-sama dengan komponen bangsa,” kata Budi Gunadi.