Liputan6.com, Kudus – Vaksinasi COVID-19 terhadap semua guru di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dianggap menjadi solusi terbaik untuk menuntaskan pandemi COVID-19, sehingga keinginan sekolah menggelar pembelajaran tatap muka bisa direalisasikan secepatnya.
Pada bulan Agustus 2020, juga sudah banyak sekolah di daerah itu yang mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung untuk menghadapi kebiasaan baru di tengah masa pandemi COVID-19, mulai dari mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.
Bahkan ada sekolah yang sudah menggelar simulasi pembelajaran tatap muka, mengingat ada sekolah yang memang sangat membutuhkan adanya pembelajaran tatap muka seperti SMK untuk melatih keahlian para siswanya di bidang permesinan dan keahlian teknik lainnya yang tidak memungkinkan digelar secara daring.
“Hanya saja, simulasi tersebut tidak berlanjut hingga ke pembelajaran tatap muka karena berbagai pertimbangan, terutama adanya temuan kasus COVID-19 di sebuah sekolah dan pertimbangan jumlah kasus saat itu,” kata Kepala SMK Wisuda Karya Kudus Fakhrudin di Kudus, Sabtu.
Jumlah siswa yang mengikuti simulasi saat itu, memang terbatas karena tujuannya untuk mengenalkan siswa dalam mengikuti praktikum di masa pandemi karena harus memakai masker dan penutup muka serta menjaga jarak dengan siswa lain. Setiap guru hanya mendampingi antara empat hingga enam anak, sedangkan siswa yang mengikuti praktikum juga harus mendapatkan persetujuan orang tuanya.
Bersamaan dengan itu, sekolah juga mempersiapkan kurikulum sederhana dengan menyesuaikan waktu siswa yang tersedia, sehingga mata pelajaran yang disampaikan benar-benar menjadi skala prioritas.
Karena jumlah kasus COVID-19 semakin berkurang, kini muncul harapan baru menyusul hadirnya vaksin COVID-19 yang bisa menambah daya imunitas. Setiap guru divaksinasi sehingga ketika menggelar pembelajaran secara tatap muka tidak menularkan atau tertular dari orang lain.
Ia menyambut positif adanya langkah maju tersebut, karena setidaknya ada rasa percaya diri yang lebih besar dibanding sebelumnya. Meskipun demikian, protokol kesehatan tidak ditinggalkan karena vaksinasi COVID-19 belum menyeluruh ke semua orang.
Adanya program vaksinasi COVID-19, juga dimanfaatkan dengan mendaftarkan semua guru, termasuk bagian administrasi, keamanan, kebersihan dan pegawai lain yang mendukung kelancaran proses belajar mengajar di sekolah. Adapun total yang didaftarkan mengikuti vaksinasi sebanyak 117 orang.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.