Lebih lanjut Hindra menjelaskan bahwa KIPI yang dialami seseorang tidak selalu berkaitan dengan kandungan vaksin, tetapi juga bisa terkait hal lain, salah satunya faktor bio-psikososial.
“Sehingga hampir semua sudah sembuh yang dilaporkan itu,” kata Hindra menambahkan.
Komnas KIPI pun telah menyampaikan hasil laporan tersebut kepada Kementerian Kesehatan. Mereka juga menyatakan bahwa KIPI vaksin COVID-19 AstraZeneca yang terjadi di Sulut bersifat ringan, sehingga penggunaannya dapat diteruskan.
“Sampai saat ini, bahwa rekomendasi kami, vaksin yang beredar di Indonesia aman dan program imunisasi nasional vaksin COVID masih dapat dilanjutkan.”
Sebelumnya, Sulut melaporkan adanya penerima vaksin AstraZeneca yang mengalami KIPI seperti menggigil, demam, pegal-pegal, dan beberapa gejala lain.
Temuan ini membuat Dinas Kesehatan setempat sempat menangguhkan penggunaan vaksin COVID-19 yang dikembangkan AstraZeneca bersama Universitas Oxford tersebut.