Siti Nadia Tarmizi, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan mengatakan, lurah, kepala desa, hingga RT dan RW, dapat digerakkan untuk melakukan pendataan lansia.
Hal tersebut juga dapat memudahkan pelaksanaan vaksinasi, agar lokasinya tidak terlalu jauh dari kediaman lansia, serta mencegah terjadinya kerumunan.
“Sehingga kalau ada, dibantu oleh lurah, RT, bahkan bisa dibantu oleh Karang Taruna untuk membantu pendataan tersebut. Kemudian nanti dilakukan penjadwalan untuk kemudian bisa dilakukan vaksinasi secara serentak,” kata Nadia.
Senada dengan Nadia, Hindra Irawan Satari, Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI), mengatakan bahwa RT, RW, hingga puskesmas, juga bisa berperan mengajak lansia untuk divaksinasi.
“Sebetulnya masyarakat kalau diberikan penerangan yang sebenar-benarnya, itu patuh dan siap,” kata Hindra.
Hindra pun menegaskan, efek samping yang ditimbulkan usai vaksinasi saat ini pun masih lebih kecil risikonya, dibandingkan apabila terkena COVID-19.
“Jadi bagaimana pun lebih baik divaksin daripada tidak. Kita jangan sampai lengah atau menunda. Virus itu tidak pernah menunda, dia menunggu kita lengah,” kata Hindra.