SOLO – Ribuan mahasiswa lakukan vaksinasi di Kampus UIN Raden Mas Said Surakarta, Sabtu (31/07/21). Pelaksanaan ini diadakan sebagai kick off atau dimulainya vaksinasi pertama kali di kampus wilayah Jawa Tengah. Hal ini disampaikan Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol. Ahmad Luthfi di sela-sela kegiatan tersebut.
“Vaksinasi ini untuk bergerak di komunitas pelajar, dalam hal kampus. Hal ini melewati sarana BEM Nusantara dan BEM Perguruan Tinggi Negeri lainnya dimulai hari ini,” jelasnya.
Tidak sekadar vaksinasi, namun pelaksanaan bakti sosial kepada masyarakat yang terdampak Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.
Selanjutnya, Kapolda menginginkan keikutsertaan aliansi Badan Eksekutif (BEM) dan aliansi mahasiswa dalam membagi bantuan.
“Di masing-masing Polda, Polres telah disiapkan bantuan itu untuk diakselerasi kepada masyarakat yang terdampak di wilayah seluruh Polda Jawa Tengah dan Kodam IV Diponegoro,” terangnya.
Dengan kondisi ini, maka masyarakat merasa kehadiran mahasiswa, TNI, Polri, dan komponen masyarakat lainnya.
Dalam kesempatan itu, Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Rudianto menyampaikan vaksinasi ini untuk kekebalan kelompok untuk menghadapi pendidikan tatap muka.
Lantas, pihaknya sudah satu minggu ini melakukan vaksinasi terhadap anak sekolah di atas usia 12 tahun, pondok pesantren, dan mahasiswa.
“Kita mengantisipasi ke depan, jika ada pembelajaran tatap muka kita akan siap,” katanya.
Pelaksanaan vaksinasi dengan tema Gerakan Vaksinasi Nasional Sinergitas Mahasiswa TNI-Polri bekerja sama dengan BEM di Jawa Tengah. Kemudian kegiatan vaksinasi diikuti 2.031 mahasiswa dan dihadiri Jasa Raharja dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Sedangkan respon disampaikan Wali Kota Solo dalam menghadiri kegiatan lintas kota ini. “Antusiasnya bagus, untuk mahasiswa vaksinasi telah jalan. UNS sudah, UMS sudah, dan minggu depan untuk 12 tahun,” ucapnya.
Kedatangannya dalam dialog dengan perwakilan lima BEM yang hadir vaksinasi, menurutnya perlu dilakukan. Apalagi dalam upaya pendekatan emosional para BEM ini. Namun, dia menegaskan para BEM telah manut (mengikuti-red) semua. (Agung Santoso)