Strategi Patroli Sabhara Polri: Upaya Preventif dan Preemtif Gangguan Kamtibmas


Demi mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), Kepolisian Republik Indonesiamemiliki 8 strategi Patroli. Salah satunya adalah strategi patroli dialogis. Apakah arti patroli dialogis ini ? Sejauh mana efektivitasnya ?

Jakarta – (11/06/2021). Patroli Dialogis diyakini merupakan upaya yang efektif tekan angka kriminalitas. Oleh karena itu patroli dialogis ini banyak dilakukan oleh setiap satuan kerja polisi. Seperti yang dilaksanakan anggota Unit Patroli Polsek Rembang, Jawa tengah baru-baru ini. Pada giat-giat rutinnya selalu mengedepankan patroli dialogis, karena dialogis merupakan upaya yang terbukti sangat efektif untuk menekan angka kriminalitas dan untuk upaya preventif.
Dengan upaya dialogis Polri bisa lebih dekat dan menyentuh lapisan masyarakat yang paling bawah, sehingga tujuan patroli lebih mengena, masyarakat juga lebih merasa aman karena kehadiran polisi dilapangan. Selain itu juga dengan dialogis akan mempererat hubungan antara warga masyarakat dan polisi. Ada informasi sekecil apapun warga sudah tidak segan lagi untuk Menyampaikan nya dengan segera kepada Polisi.
Aiptu Agus Suparyono anggota Unit Patroli Polsek Rembang dalam patroli rutinmisalnya. Ia tak segan berbaur dengan masyarakat dan hadir mengikuti acara selamatan warga yang baru saja pindah ke wilayah tersebut dari Jawa Timur. Warga ramah menyambut petugas Polri sehingga dia pun lebih mudah juga untuk menyampaikan pesan kamtibmas kepada warga dan mengajak agar bersama Polri wujudkan Kamtibmas.

Cegah Penularan Covid19
Kecuali wujudkan Kamtibmas, Patroli dialogis juga efektif untuk sosialisasi pencegahan penularan virus Covid-19. Ini misalnya, aktif dilakukan oleh anggota Satuan Sabhara Unit Patroli Polres Takalar memberi imbauan kepada masyarakat untuk mentaati protokol kesehatan di Pasar Sentral Pattallassang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
Anggota Sat Sabhara memberikan imbauan berupa penggunaan masker saat masyarakat harus beraktivitas di luar rumah dan bepergian, selalu mencuci tangan dengan sabun dengan air yang mengalir atau dengan cairan disinfektan untuk kesehatan dalam rangka antisipasi penularan Covid-19.
Kasat Sabhara, AKP Sudirman, mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk implementasi tugas kepolisian sebagai aparat Penegak Hukum, Pengayom, Pelindung Masyarakat.“Giat patroli ini dilaksanakan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya sebagai aparat Penegak Hukum, Pengayom, Pelindung Masyarakat serta memberikan himbauan kepada masyarakat tentang protokol kesehatan guna memutus penyebaran Covid-19,” ucap AKP Sudirman.
Tak hanya memberikan imbauan, Personel Polres Takalar juga membagikan masker gratis kepada warga yang kedapatan tidak menggunakan masker.Diketahui, berdasarkan data dari Pemerintah setempat, pertanggal 31 Mei 2021 kasus kumulatif Covid-19 di Kabupaten Takalar tercatat ada 979 kasus dengan pasien sembuh 960 orang.

Ciptakan Kamtibmas Kondusif
Patroli dialogis juga dilakukan oleh Polres Mimika guna menciptakan kamtibmas yang kondusif. Patroli dipimpin oleh Kasat Samapta Polres Mimika AKP Rosman Latuconsina bersama 12 personel lainnya. Kasat Samapta Polres Mimika AKP Rosman Latuconsina mengatakan patroli dialogis merupakan tugas rutin polisi dalam mengemban fungsi Samapta, dengan mengedepankanmotto kepolisian yakni melayani, melindungi dan mengayomi masyarakat dan juga sebagai penegak hukum. “Patroli dialogis dilakukan dengan menggunakan pengeras suara, agar dapat didengar banyak orang,” jelasnya.
Dalam situasi COVID-19, Satuan Samapta juga memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yakni 3M 1T yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan tidak berkerumun. “Protokol kesehatan di tengah pandemi harus tetap dijaga untuk kesehatan bersama,” jelasnya.Sat Sabhara Polres Enrekang, sementara itu, juga tidak ketinggalan dalam kegiatan patroli dialogis. Keamanan dan ketertiban ditengah masyarakat dapat terwujud apabila ada sinergitas dan kemitraan yang baik antara aparat kepolisian dengan seluruh warga masyarakat yang peduli terhadap lingkungan nya ujar Kasat Sabhara Polres Enrekang AKP RUSLI SH.
Saat ini situasi Kamtibmas di wilayah hukum polres Enrekang khususnya kota Enrekang relatif cukup aman, tetapi kita tidak boleh lengah atau terlena dengan keadaan ini, justru kita harus lebih waspada dan pekah terhadap situasi dan kondisi yang senantiasa berubah tanpa kita sadari. ”Untuk itula mengapa patroli dialogis ini kami laksanakan setiap hari, tujuan nya tak lain adalah agar supaya Aparat Kepolisian dapat lebih dekat dengan masyarakat,” ujar Kasat Sabhara.

Pengertian Patroli Kepolisian
Patroli sangat dirasakan manfaatnya baik oleh masyarakat maupun petugas Polri. Untuk mengetahui lebih jauh, mari kita lihat pengertian patroli kepolisia. Patroli adalah salah satu kegiatan Kepolisian yang dilakukan oleh anggota Polri, sebagai usaha mencegah terjadinya gangguan Kamtibmas yang disebabkan potensi gangguan, ambang gangguan, dan gangguan nyata dengan cara mendatangi, menjelajahi, mengamati, mengawasi, memperhatikan situasi, dan atau kondisi yang diperkirakan menimbulkan gangguan nyata yang memerlukan kehadiran Polri untuk melakukan tindakan-tindakan kepolisian.
Sejumlah petunjuk tekhnis diatur dalam Peraturan Kapolri Nomor 1 tahun 2017 tentang Patroli.Salah satunya petunjuk teknis upaya mengoptimalkan output dan outcome Patroli, yang disusun dalam 8 strategi Patroli antara lain:

Strategi Patroli Dengan Dialogis
Dalam KBBI dialogis diartikan terbuka dan komunikatif.Patroli dialogis diartikan sebagai kegiatan kepolisian yang mengembangkan pola komunikasi dua arah antara komunikator (petugas Patroli) dan komunikan (masyarakat) untuk saling tukar informasi dan respon dengan substansi pemeliharaan Kamtibmas.Sasaran kegiatan Patroli dialogis mentargetkan individu atau kelompok masyarakat yang rentan dengan gangguan Kamtibmas.
Dalam kegiatan ini, petugas mengumpulkan informasi dari masyarakat melalui proses dialog dengan cara mencatat dan mendokumentasikan bentuk foto, rekaman audio atau rekaman video berbagai informasi yang dibutuhkan.
Prinsip yang harus diperhatikan dalam proses dialogis dengan masyarakat adalah: tunjukkan performance petugas Patroli sebagai Polisi Sipil yang santun dan peduli.Petugas Patroli jangan memonopoli pembicaraan, tapi berikan porsi lebih besar untuk mendengar. Kemudian gunakan bahasa dan intonasi yang jelas.Gunakan senyum SMIZE dan gestur tubuh yang sopan ketika berbicara.Sampaikan pesan Kamtibmas paling faktual.

Strategi Patroli Dengan Kemitraan dan Kerjasama
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti kata mitra adalah teman, kawan kerja, rekan.Kemitraan juga diartikan sebagai perihal hubungan atau jalinan kerjasama.M. Jafar Hafsah (1999:43) menjelaskan pengertian kemitraan adalah suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama dengan prinsip saling membutuhkan dan saling membesarkan.Strategi patroli kemitraan dan kerjasama dilakukan dengan stakeholder lain seperti TNI, Satpol PP, Dishub dan unsur masyarakat lainnya sebagai mitra strategis Polri untuk cipta kondisi Kamtibmas yang dilakukan dengan Patroli gabungan.
Strategi Patroli Kemitraan dan Kerjasama di beberapa KOD, bahkan telah menggunakan strategi ini sebagai sarana perpolisian masyarakat melalui FKPM. aFKPM (forum kemitraan polisi dan masyarakat) sendiri merupakan motor penggerak perpolisian masyarakat karena dalam FKPM semua unsur berkumpul dalam hubungan kemitraan yang setara, bertindak dan merasa sebagai sebuah satu entitas yang sama, untuk secara bersama-sama memecahkan permasalahan yang tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat itu sendiri.
Salah satunya kemitraan petugas Patroli dengan FKPM Komunitas Ojek Pangkalan. Sembari melakukan Patroli wilayah, petugas acapkali melakukan kegiatan anjangsana dengan komunitas ini untuk berbagi informasi Kamtibmas terkini.FKPM seperti ini merupakan mitra strategis petugas Patroli dalam mengurai permasalahan-permasalahan yang dihadapi dilapangan sehingga harus diberdayakan secara aktif oleh Petugas.Agar Strategi Patroli model ini efektif, petugas Patroli harus memperhatikan:Kemampuan membangun kesetaraan hubungan antara Petugas Patroli dan masyarakat.Membuat hubungan saling menguntungkan dalam kerangka cipta kondisi Kamtibmas.Petugas wajib memahami dan menghormati kearifan lokal.Petugas aktif membangun partisipasi, tranparansi dan kepercayaan keduabelah pihak.

Strategi Patroli Dengan Sinergi dan Keterpaduan
Sinergi (Synergy) adalah bentuk kerjasama win-win solution yang dihasilkan melalui kolaborasi masing-masing pihak tanpa adanya perasaan menang dan kalah.Menurut Stephen Covey dalam bukunya 7 Habits of Highly Effective People, jika 1 + 1 = 3, maka itulah yang disebut “Synergy”.Sinergi adalah saling mengisi dan melengkapi perbedaan untuk mencapai hasil lebih besar.
Melalui sinergi, kerjasama dari pola pikir yang berbeda akan mewujudkan hasil lebih besar dan efektif sehubungan proses yang dijalani menunjukkan tujuan yang sama dan kesepakatan demi Hasil positif.Contoh yang sering kita lihat dari konsep sinergi yakni:
1 + 1 = 3 –> Sinergi
1 + 1 = 1 ½ –> Kompromi
1 + 1 = < 1 –> Anergi
Konsep Sinergi petugas Patroli dijalankan dengan mengembangkan kerja kolaboratif dengan unsur TNI, Pemerintahan daerah dan masyarakat dengan:Bersinergi secara Positif menjaga Kamtibmas wilayah yang kondusif.Bekerjasama untuk saling melengkapi dengan stake holder lain.Meninggalkan ego sektoral.Menyatukan perbedaan dalam satu tujuan demi kepentingan masyarakat.Mengoptimalkan kreatifitas untuk memanfaatkan kekuatan untuk menekan kelemahan.

Strategi Patroli Dengan Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah atau problem solving adalah suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat (Hamalik, 1994:151).Petugas Patroli sebagai ujung tombak mobilitas Polri, senantiasa akan menghadapi berbagai dinamika permasalahan potensi gangguan, ambang gangguan dan gangguan nyata.Pemecahan masalah dilakukan secara mandiri maupun dengan kerjasama dengan membuat konsepsi pemecahan masalah yang dikomunikasikan secara aktif untuk melakukan upaya pencegahan gangguan Kamtibmas berupa potensi gangguan dan ambang gangguan agar tidak berubah menjadi gangguan nyata.
Pemecahan masalah oleh petugas Patroli dilakukan dengan:
Identifikasi permasalahan Kamtibmas secara jelas.Ambil keputusan yang dianggap paling penting untuk dilakukan segera agar tidak terjadi ambang gangguan atau gangguan nyata.Catat permasalahan Kamtibmas yang dianggap susah dan memerlukan penanganan komperehensif untuk diselesaikan bersama pimpinan dan unsur terkait.Laporkan segera permasalahan yang ditemui dan langkah yang telah diambil.Pantau dan amati progres-nya untuk di evaluasi.

Strategi Patroli dengan Analisis Data
Menurut Lexy J. Moleong (2000), analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.Sebagai Polisi modern, petugas Patroli harus memanfaatkan data-data yang ada untuk dianalisa dan dicermati sehingga dapat melakukan cegah tangkal kejahatan secara efektif.
Kegiatan analisa data dilakukan petugas Patroli dengan harapan menjadi basis data yang dapat digunakan sebagai bagian peramalan (forecasting) kejadian secara ilmiah. Oleh karena itu beberapa hal harus diperhatikan petugas patroli dengan:Mengumpulkan data yang akan dianalisis terkait pola kejahatan, waktu, tempat dan modus yang digunakan.Petugas Patroli memeriksa kejelasan maupun kelengkapan instrumen data yang dimiliki kepada pihak terkait.Petugas melakukan proses identifikasi dan klarifikasi pada tiap data yang dianalisaPetugas mencatat ataupun entri data kedalam tabelinduk penelitian.Petugas melakukan analisis secara komprehensif dengan metode yang sesuai.nMendeskripsikan data dengan menyajikan dalam tabel ataupun diagram.

Strategi Patroli yang Proaktif
Frankl (1962) mengemukakan proaktif sebagai perilaku paling utama dalam eksistensi hidup manusia, yaitu kemampuan individu untuk menemukan makna hidup dan berjuang untuk memenuhi makna hidupnya itu (Search and struggle for meaningful life) sebagai sebuah tanggung-jawab pribadi.Kehidupan manusia, secara permanen bersifat menantang dan dalam merespon tantangan hidup itu, tidak dapat dilakukan hanya dengan berbicara atau berkontemplasi saja, melainkan harus ditindaklanjuti dengan suatu tindakan proaktif, sehingga makna hidup yang telah ditemukan dapat direalisasikan.
Patroli yang proaktif merupakan strategi tindakan petugas polisi yang memiliki banyak tindakan, upaya dan langkah-langkah yang mengarah ke hal-hal yang positif.Petugas Patroli yang Proaktif selalu memiliki rangsangan, kesadaran diri, imajinasi, suara hati, kehendak bebas serta memiliki respon terhadap lingkungannya.Hal ini didukung dengan kemampuan petugas Patroli untuk menetapkan suatu pilihan dengan nilai positif, yang dilakukan dengan:Petugas Patroli membuat rencana, prosedur, daftar kegiatan Patroli atau rutinitas untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya.Petugas Patroli aktif mengumpulkan informasi yang perlukan untuk membantu tugas fungsional Patroli Sabhara dengan seksama dan jika perlu catat.
Petugas Patroli berupaya mengembangkan upaya preemtif dan preventif untuk mencegah potensi gangguan dan ambang gangguan menjadi gangguan nyata. Ini berarti mencegah faktor kegagalan sebelum faktor tersebut muncul menjadi gangguan yang nyata.Petugas Patroli membiasakan diri untuk melakukan pencegahan dan menyiapkan rencana cadangan.Petugas Patroli mengembangkan kemampuan pemecahan masalah dan bukan mengembangkan keluh kesah menghadapi masalah.Petugas Patroli melakukan evaluasi terhadap kemajuan kegiatan yang dicapai untuk mengetahui SWOT (strength, weaknes, oppurtunity dan threath).Bekerja dengan sepenuh hati dengan niat iklas untuk mengabdi dan belajar sebagai petugas Patroli

Strategi Patroli dengan intensifikasi hubungan
Intensifikasi adalah usaha meningkatkan hasil produksi dengan cara meningkatkan kemampuan atau memaksimalkan produktivitas faktor faktor produksi yang telah ada.Petugas Patroli melakukan intensifikasi hubungan dengan masyarakat agar kegiatan yang dilakukan lebih bermakna, bermanfaat dan meningkatkan produktivitas hubungan.
Strategi ini juga dimaknai sebagai kegiatan pembinaan hubungan baik yang terjalin agar lebih berkualitas dan saling menguntungkan dalam kerangka pemeliharaan Kamtibmas yang kondusif.Berikut beberapa contoh upaya intensifikasi yang dilakukan petugas Patroli:Meningkatkan kualitas hubungan baik dengan para ulama, tokoh masyarakat dan tokoh adat.Memperbaiki kerjasama dan sinergitas dengan unsur TNI dan Pemerintah daerah. Peningkatan kualitas kegiatan Siskamling Masyarakat.Menerapkan bimbingan dan asistensi Harkamtibmas kepada Satpam dan Linmas.

Strategi Patroli dengan Pendekatan Tupok Polri
Dalam pasal 13 UU No 2 Tahun 2002 dijelaskan bahwa tugas pokok Polri adalah, memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum dan memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.Pendekatan Tupok Polri yang dilakukan petugas Patroli denganPetugas Patroli secara aktif memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.
Patroli harus mampu meniadakan unsur kesempatan atau peluang bagi anggota masyarakat yang berniat melakukan pelanggaran hukum.Petugas Patroli melaksanakan tindakan represif tahap awal terhadap gangguan kamtibmas.Petugas Patroli melaksanakan penegakan hukum terbatas (Gakkumtas).Petugas Patroli dapat memberikan bantuan pengaturan kegiatan masyarakat. (Saf)

Exit mobile version