Jumlah itu setara dengan 23,5 persen jumlah penduduk di Buleleng.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Ketut Suwarmawan mengatakan, vaksinasi pada kelompok lansia akan digencarkan.
Sebab kelompok lansia rentan tertular Covid-19. Meski mereka hanya berdiam diri di rumah, namun anggota keluarga satu rumah yang aktif berkegiatan di luar rumah, berpotensi menularkan virus tersebut.
“Kelompok lansia ini rentan. Karena mereka punya penyakit bawaan. Meski mereka tidak pernah keluar rumah, mereka tetap perlu divaksin. Karena bisa saja kita yang sehat ini menularkan pada mereka, saat kita berkunjung,” kata Suwarmawan Jumat (15/10) kemarin.
Menurutnya, Satgas akan mengubah skema layanan vaksinasi pada kelompok lansia.
Tadinya lansia mendapat layanan vaksinasi di puskesmas terdekat. Kini tim vaksinasi akan melakukan layanan jemput bola, dengan cara mendatangi para lansia ke rumahnya masing-masing.
Tenaga medis yang terlibat bukan hanya dari Dinas Kesehatan Buleleng saja. Namun juga melibatkan unsur atau personel TNI dan Polri yang memiliki tenaga medis.
Pemerintah melalui desa dan kelurahan akan mengumpulkan data lansia yang belum mendapatkan vaksin.
Rencananya mereka akan diberikan vaksin Sinopharm. Vaksin ini memiliki tingkat efikasi yang tinggi, mencapai 78 persen.
Sementara efek samping yang ditimbulkan terbilang ringan. Yakni nyeri pada bagian yang disuntik, sakit kepala, batuk, dan diare.
“Selain vaksinasi, tentunya tidak lupa juga kami untuk terus mengingatkan masyarakat selalu disiplin menerapkan prokes. Mencuci tangan dengan sabun, memakai masker dengan benar, dan tidak membuat kerumunan atau selalu menjaga jarak saat beraktivitas. Prokes sangat penting untuk menjaga keluarga dan orang terdekat dari paparan virus, meskipun sudah mendapatkan suntikan vaksin,”imbaunya.
Sekadar diketahui, saat ini vaksinasi dosis pertama di Buleleng telah mencapai angka 495.329 orang, atau sebanyak 85,62 persen dari target Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).
Sementara yang telah menerima vaksin dosis kedua telah mencapai angka 406.195 orang.
Sumber: Radar Bali