JAKARTA, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta setiap daerah cepat menanggapi keluhan masyarakat soal bantuan beras yang diberikan.
Permintaan ini terutama kepada Bulog sebagai penyedia beras dan PT Pos Indonesia sebagai transporter atau yang mengirimkan bantuan tersebut.
“Saya minta agar keluhan dari masyarakat terhadap bantuan beras yang diterima apabila tidak sesuai standar kualitas harus segera ditanggapi secepatnya,” kata Muhadjir saat memantau ketersediaan stok beras di Gudang Bulog GBB, Kota Piring, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau (Kepri), dikutip dari siaran pers, Jumat (13/8/2021).
Dalam kesempatan itu, Muhadjir memastikan bahwa beras bantuan sosial (bansos) yang dibagikan kepada masyarakat adalah beras dengan kualitas medium.
Pasalnya, belakangan ini masyarakat banyak yang menerima kualitas beras yang buruk. Antara lain beras yang sudah menggumpal, banyak kutu, dan berbatu.
“Yang dibagikan kepada masyarakat ini harus beras medium. Ada intervalnya, medium batas atas dan bawah. Selama itu masih di dalam kriteria medium, ya itu beras yang layak diberikan sebagai bantuan sembako dalam rangka PPKM,” ujar Muhadjir.
Dari hasil pantauannya di gudang beras tersebut, Muhadjir memastikan bahwa beras yang ada masih layak konsumsi.
Meskipun beras tersebut akan dibuka dan disortir kembali untuk membagi beras ke dalam karung plastik berukuran 5 kilogram untuk dibagikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Hal tersebut juga sekaligus untuk menghindari pemberian beras yang tidak layak kepada masyarakat.
“Saya pesan harus hati-hati, jangan sampai beras yang tidak layak dibagikan kepada masyarakat,” ujar dia.
Muhadjir juga mengimbau kembali agar beras yang dibagikan Bulog kepada masyarakat adalah beras hasil produksi lokal.
Meskipun Kepri bukan daerah penghasil padi atau penghasil beras berskala besar, kata dia, tetapi pasokan berasnya dapat diambil dari daerah lain.