Optimalisasi Pengaduan Masyarakat dalam Meningkatkan Pelayanan Publik BPOM DI Yogyakarta

WARGABICARA.COM – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan DI Yogyakarta, Selasa 25 Oktober 2022 mengadakan forum konsultasi publik. Bertempat di Swiss-Belboutique Hotel, Acara ini dihadiri oleh beberapa kalangan, seperti Kepolisian, Yayasan, Akademisi, Umkm dan juga dinas-dinas terkait. Forum Komunikasi Publik dengan tema “Optimalisasi Pengaduan Masyarakat” ini dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjut sambutan dan dibuka langsung oleh Kepala BBPOM di Yogyakarta, Trikora Mustikasari.

Dilanjut dengan coffebreak, lalu masuk ke acara inti yakni paparan dari Kepala BBPOM DIY. Dalam Forum Komunikasi ini, Kepala BBPOM DIY menyampaikan bahwa banyak yang dilakukan BBPOM DIY dalam rangka pelayanan publik. Pelayanan yang dilakukan BPOM DIY juga ada beberapa jenis, yaitu Layanan Informasi dan Pengaduan Obat dan Makanan, Layanan Pengujian Obat dan Makanan, Layanan Penerbitan Surat Keterangan Ekspor, serta Layanan Penerbitan Surat Keterangan Impor.

Pelayanan tatap muka juga bisa dilakukan langsung oleh masyarakat. Selain bisa datang ke kantor BBPOM DIY langsung, BBPOM DIY berusaha mendekatkan layanan masyarakat dengan layanan publik terjadwal di Mall Pelayanan Publik. Ada 3 Mall Pelayanan Publik di jogja. MPP Kabupaten Kulon Progo, MPP Kabupaten Sleman dan MPP Kabupaten Yogyakarta.

Dimasa Pandemi BBPOM DIY juga tidak langsung menutup akses layanan publik. BBPOM DIY melakukan invoasi dengan pelayanan tidak langsung. Melalui social media, dan whatsapp, BBPOM DIY tetap melakukan pelayanan semaksimal mungkin. Selain itu, BBPOM DIY juga melakukan service delivery pelayanan, yang semakin mempermudah masyarakat. Timeline layanan informasi dan pengaduan, yang tadinya 18 hari kerja, diubah menjadi 5 hari kerja, 14 hari kerja, dan maksimal 60 hari kerja (sesuai PermenPANRB 62 Tahun 2018).

BBPOM DIY juga memiliki inovasi yang cukup banyak, seperti “Berpendar” (Bersama Pendampingan UMKM untuk Mendapatkan Izin Edar). Lalu “New Kulinerku Oke” sebagai sarana promosi pangan DIY yang telah mendapatkan pendampingan. “New Kulinerku Oke” ini juga sudah terintegrasi dengan Sibakul Jogja. Dan yang terakhir inovasi hitung ING (informasi nilai gizi) yang jadi pertama dan sudah dipakai di hampir seluruh BBPOM se-Indonesia.

Trikora juga menyampaikan terkait Reformasi birokrasi. Hal ini juga tentu sangat penting dalam meningkatan layanan publik dan menjadi lebih profesional. Setiap jenis pelayanan juga harus mengikut sertakan masyarakat untuk meningkatkan fungsinya. Melalui forum konsul publik, bisa jadi salah satu meningkatkan pelayanan publik untuk menjadi lebih baik. Acara ditutup dengan diskusi dan tanya jawab bersama.

Baca Juga: Pemprov DKI Klaim Pengaduan Langsung di Balai Kota Bisa Dongkrak Layanan Publik

Exit mobile version