WARGABICARA.COM – Seorang pasien peserta BPJS Kesehatan kelas 3 atas nama Siti Hartina (36) mengeluhkan pelayanan di UPT Puskesmas Tembilahan Hulu. Perlakuan tidak menyenangkan dialami Siti saat hendak berobat ke puskesmas tersebut diantar suaminya, Sabtu (28/1/2023) sore sekitar pukul 15.45 WIB.
Fitra (42) yang merupakan suami pasien dan juga berprofesi sebagai seorang wartawan, menceritakan kronologi peristiwa yang membuat istrinya tersebut mengalami trauma atas perlakuan petugas medis di UGD Puskesmas Tembilahan Hulu.
“Saya mengantar istri ke ruang UGD Puskesmas Tembilahan Hulu, karena istri saya sakit maag dan kondisinya lemah. Saat bertemu dengan petugas jaga di ruang UGD berjumlah dua orang wanita, awalnya saya menjelaskan kepada mereka istri saya dalam kondisi lemah dan ingin dirawat inap,” terang Fitra, Sabtu malam.
Sehari sebelumnya, kata Fitra, istrinya berobat di puskesmas tersebut dan dinyatakan oleh dokter terkena penyakit maag. Karena sakit yang dialami istrinya semakin buruk, dimana sang istri tidak bisa makan sudah 3 hari karena sakit maag yang diderita, hingga si istri melemah, maka Fitra membawanya kembali ke puskesmas tersebut.
“Saat saya menanyakan ke salah satu petugas medis yang berjaga di PKM tersebut mengatakan kalau istri saya tidak perlu dirawat inap karena masih bisa berjalan, dia juga mengatakan infus itu hanya cairan lebih baik dipaksa makan,” kata Fitra menirukan perkataan petugas medis.
Tidak puas dengan penjelasan itu, Fitra kemudian menanyakan kepada petugas medis lainnya yang ada di ruang tersebut, di sini awal mula perlakuan tidak menyenangkan dialami pasien BPJS ini, kata Fitra, petugas tersebut memberikan penjelasan yang sangat kasar dan arogan.
“Saat saya menjelaskan saya adalah wartawan, petugas kedua malah mengatakan dia anak Anggota Polisi sambil berteriak kepada saya dan istri,” jelas Fitra sambil memperdengarkan rekaman suara petugas tersebut.
“Akhirnya istri saya memutuskan untuk pulang sambil menangis dan hingga sekarang ini masih terkulai lemas di rumah, kami belum berani berobat karena masih trauma akibat dari teriakan tenaga medis tersebut,” pungkas Fitra.
Sementara pihak UPT Puskesmas Tembilahan Hulu belum berhasil dikonfirmasi terkait keluhan pasien BPJS ini, hal ini masih terus mengupayakan konfirmasi untuk dimuat pada pemberitaan berikutnya.
Baca Juga: 95 Ribu Warga Miskin Ekstrem di Jakarta Bakal Disejahterakan Oleh Pemprov DKI